Jumat, 30 Agustus 2013

Daya Konduktivitas MOL


Oleh : Nadhifa Husna
Sifat kimia lain yang terdapat dalam larutan MOL adalah konduktivitas listrik (EC, Electrical Conductivity) atau daya hantar listrik, dimana EC ini berhubungan dengan pengukuran kadar garam dalam larutan hara (Morgan, 2000 dalam : Anonim, 2012).  Dijelaskan lebih lanjut bahwa EC memberi indikasi mengenai hara yang terkandung dalam larutan dan yang diserap oleh akar. Larutan kaya hara akan mempunyai EC yang lebih besar daripada larutan yang mempunyai sedikit hara. Nilai EC tergantung jenis ion yang terkandung dalam larutan hara, konsentrasi ion dan suhu larutan.
Sifat-sifat kimia yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan mikrob antara lain adalah pH.  pH merupakan derajat kemasaman yang menunjukkan banyaknya ion H+ atau OH- dalam suatu larutan. Apabila ion H+ lebih banyak dari OH- disebut masam dan apabila ion OH- lebih banyak daripada ion H+ disebut basa (Tan, 1982). Derajat kemasaman penting bagi pertumbuhan mikrob. Sebagian besar mikrob menyukai pH netral (pH 7) untuk pertumbuhannya. Berdasarkan pH-nya mikrob dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu (a) mikrob asidofil, adalah kelompok mikrob yang dapat hidup pada pH 2,0 -5,0, (b) mikrob mesofil adalah kelompok mikrob yang dapat hidup pada pH 5,5 – 8,0, dan (c) mikrob alkalifil adalah kelompok mikrob yang dapat hidup pada pH 8,4 -9,5.
MOL yang sudah jadi dan sudah di saring kemudian dilihat konduktivitas listriknya.  Pengujian Konduktivitas Listrik dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
 Gambar 1. Pengujian Listrik MOL Daun Gamal

  Gambar 2. Pengujian Listrik MOL Buah Pepaya

Berdasarkan hasil, MOL Daun Gamal dan MOL Buah Pepaya ketika disambungkan dengan lampu, maka lampu akan menyala terang dengan tegangan 200 volt.  Hal ini berarti MOL Daun Gamal dan MOL Buah Pepaya mengandung ion-ion listrik dan mikroba atau unsur hara.  Hal ini sesuai dengan pendapat Morgan (2000) dalam : Anonim (2012) yang menyatakan bahwa sifat kimia lain yang terdapat dalam larutan MOL adalah konduktivitas listrik (EC, Electrical Conductivity) atau daya hantar listrik, dimana EC ini berhubungan dengan pengukuran kadar garam dalam larutan hara.

Reference :
 
Anonim. 2012.  Mikro Organisme Lokal (MOL). http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51347/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka_%202011aas1.pdf?sequence=4. Diakses  tanggal 15 Maret 2013.


Sumber gambar : Dokumentasi pribadi (2013)
Special thanks to : Ibu Ir. Andang Andiani L., M.Si 

4 komentar:

  1. tolong dong pak. rangkaian lampu diatas,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih, Pak Sman Selam . . .
      Mohon maaf, untuk rangkaian lampu kami belum mengetahui, pak...
      Kami menggunakan alat rangkaian lampu dari Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak STPP Magelang Jawa Tengah
      Terima Kasih...

      Hapus
  2. trimakasih atas ilmunya ..
    untuk MOL yang bnyak bakterinya MOL yg trbuat dr bahan apa ya ibu nadhifa ?
    trima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama . . . Terima Kasih, Pak Fahri Akbar . . .
      Pada dasarnya semua MOL mengandung bakteri (mikroba), Pak . . . Karena bahan pembuat MOL terdiri dari 3 unsur pokok, yaitu Karbohidrat, Glukosa dan Mikroba.
      Untuk sumber mikroba bisa diperoleh dari bahan yang mengandung banyak mikroorganisme yang bermanfaaat bagi tanaman, seperti buah-buahan busuk, tanaman busuk. Jadi MOL buah-buahan, MOL sayuran kemungkinan mengandung bakteri yang tinggi, pak...
      Semoga bermanfaat . . .
      Terima Kasih . . .

      Hapus