Oleh : Nadhifa Husna
Sifat kimia lain yang terdapat dalam larutan MOL adalah
konduktivitas listrik (EC, Electrical Conductivity) atau daya hantar
listrik, dimana EC ini berhubungan dengan pengukuran kadar garam dalam larutan
hara (Morgan, 2000 dalam : Anonim, 2012). Dijelaskan lebih lanjut bahwa EC memberi
indikasi mengenai hara yang terkandung dalam larutan dan yang diserap oleh
akar. Larutan kaya hara akan mempunyai EC yang lebih besar daripada larutan
yang mempunyai sedikit hara. Nilai EC tergantung jenis ion yang terkandung
dalam larutan hara, konsentrasi ion dan suhu larutan.
Sifat-sifat kimia yang mempunyai pengaruh terhadap
pertumbuhan mikrob antara lain adalah pH. pH merupakan derajat kemasaman yang
menunjukkan banyaknya ion H+ atau OH- dalam suatu larutan. Apabila ion H+ lebih
banyak dari OH- disebut masam dan apabila ion OH- lebih banyak daripada ion H+
disebut basa (Tan, 1982). Derajat kemasaman penting bagi pertumbuhan mikrob.
Sebagian besar mikrob menyukai pH netral (pH 7) untuk pertumbuhannya.
Berdasarkan pH-nya mikrob dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu (a) mikrob
asidofil, adalah kelompok mikrob yang dapat hidup pada pH 2,0 -5,0, (b) mikrob
mesofil adalah kelompok mikrob yang dapat hidup pada pH 5,5 – 8,0, dan (c)
mikrob alkalifil adalah kelompok mikrob yang dapat hidup pada pH 8,4 -9,5.
MOL yang sudah jadi dan sudah di saring
kemudian dilihat konduktivitas listriknya. Pengujian
Konduktivitas Listrik dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Gambar 1. Pengujian Listrik MOL Daun Gamal
Gambar 2. Pengujian Listrik MOL Buah Pepaya
Berdasarkan
hasil, MOL Daun Gamal dan MOL Buah Pepaya ketika disambungkan dengan lampu, maka lampu
akan menyala terang dengan tegangan 200 volt.
Hal ini berarti MOL Daun Gamal dan MOL Buah Pepaya mengandung ion-ion listrik dan mikroba
atau unsur hara. Hal ini sesuai dengan
pendapat Morgan (2000) dalam : Anonim (2012) yang
menyatakan bahwa sifat kimia lain yang terdapat dalam larutan MOL adalah
konduktivitas listrik (EC, Electrical Conductivity) atau daya hantar
listrik, dimana EC ini berhubungan dengan pengukuran kadar garam dalam larutan
hara.
Anonim. 2012. Mikro Organisme Lokal
(MOL). http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51347/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka_%202011aas1.pdf?sequence=4. Diakses tanggal 15 Maret 2013.
Sumber gambar : Dokumentasi pribadi (2013)
Special thanks to : Ibu Ir. Andang Andiani L., M.Si
tolong dong pak. rangkaian lampu diatas,
BalasHapusTerima Kasih, Pak Sman Selam . . .
HapusMohon maaf, untuk rangkaian lampu kami belum mengetahui, pak...
Kami menggunakan alat rangkaian lampu dari Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak STPP Magelang Jawa Tengah
Terima Kasih...
trimakasih atas ilmunya ..
BalasHapusuntuk MOL yang bnyak bakterinya MOL yg trbuat dr bahan apa ya ibu nadhifa ?
trima kasih
Sama-sama . . . Terima Kasih, Pak Fahri Akbar . . .
HapusPada dasarnya semua MOL mengandung bakteri (mikroba), Pak . . . Karena bahan pembuat MOL terdiri dari 3 unsur pokok, yaitu Karbohidrat, Glukosa dan Mikroba.
Untuk sumber mikroba bisa diperoleh dari bahan yang mengandung banyak mikroorganisme yang bermanfaaat bagi tanaman, seperti buah-buahan busuk, tanaman busuk. Jadi MOL buah-buahan, MOL sayuran kemungkinan mengandung bakteri yang tinggi, pak...
Semoga bermanfaat . . .
Terima Kasih . . .