Oleh : Nadhifa Husna
Apa Yoghurt itu ?
Apa Yoghurt itu ?
Yoghurt atau
yogurt/yogourt merupakan produksi olahan susu dari hasil fermentasi dua bakteri
asam laktat (Lactic Acid Bacteria = LAB) sebagai starter, yakni Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophillus yang hidup bersimbiosis (Susilorini dan Sawitri, 2007). Beberapa jenis bakteri yang ada dalam yoghurt
Streptococcus thermophillus,
Lactobacillus delbrueckii subspecies bulgaricus, Lactobacillus Acidophilu, dan
Bifidobacterium (Anonim, 2012).
Bahan dasar
pembuatan yoghurt dapat berasal dari susu sapi atau susu kambing (susu segar
dan susu pasteurisasi) (Susilorini dan Sawitri, 2007). Lama proses fermentasi akan berakibat pada
turunnya pH yoghurt dengan rasa asam segar yang khas. Selain itu, dihasilkan pula asam asetat,
asetalehid, dan bahan lain yang mudah menguap.
Apa saja komposisi/kandungan yoghurt itu ?
Komposisi
yoghurt secara umum adalah protein 4-6%, lemak 0,1-1%, laktosa 2-3% asam laktat
0,6-1,3% dan pH 3,8-4,6 (Susilorini dan Sawitri, 2007).
Yoghurt selain kaya akan energi,
juga mengandung karbohidrat, gula protein, vitamin A, vitamin B2 serta kalsium
(Munawar, 2009). Dijelaskan lbih lanjut
bahwa kerja
bakteri asam laktat memfermentasikan susu ternyata meningkatkan kandungan gizi
yoghurt. Khususnya vitamin B-kompleks, di antaranya vitamin B1 (tiamin),
vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 (piridoksin), asam
folat, asam pantotenat, dan biotin. Sederet vitamin tersebut membantu
meningkatkan kesehatan sistem reproduksi, kekebalan tubuh, dan ketajaman fungsi
berpikir. Dengan rajin minum yoghurt, terutama yang murni/polos, dapat merangsang
tubuh mempercepat proses peremajaan sel.
Bakteri apa saja yang digunakan dalam pembuatan yoghurt itu ?
1. Lactobacillus bulgaricus
Lactobacillus bulgaricus adalah sejenis bakteri yang berperan dalam pembentukan yoghurt (Tirtayasa, 2011). Bakteri ini adalah batang Gram-positif yang mungkin muncul panjang dan berserabut,
non-motil
dan tidak membentuk spora
(Andyneita, 2013). Di jelaskan lebih lanjut bahwa bakteri
ini dianggap sebagai aciduric atau
acidophilic, karena memerlukan pH
rendah (sekitar 5,4-4,6) untuk tumbuh secara efektif.
Bakteri
ini pertama kali diidentifikasikan oleh seorang dokter asal Bulgaria bernama Stamen
Grigorov,
pada tahun 1905, oleh karena itu dinamakan menurut Bulgaria (Tirtayasa,
2011). Bakteri ini hidup dari "memakan" laktosa (gula susu)
dan mengeluarkan asam laktat. Asam ini sekaligus mengawetkan susu
dan mendegradasi laktosa (gula susu) sehingga orang yang tidak toleran terhadap
susu murni dapat mengonsumsi yoghurt tanpa mendapat masalah
kesehatan.
http://id.wikipedia.org (2012) menyebutkan bahwa klasifikasi bakteri Lactobacillus bulgaricus adalah sebagai berikut :
Kerajaan :
Bacteria
Divisi :
Firmicutes
Kelas :
Bacilli
Ordo : Lactobacillales
Family : Lactobacillaceae
Genus : Lactobacillus
Spesies : L. delbrueckii
Upa spesies :
L.
d. Bulgaricus
Lactobacillus delbrueckii Subsp.
bulgaricus
Lactobacillus
bulgaricus juga menghambat pertumbuhan mikroorganisme pathogen berbahaya pada
saluran pencernaan (Anonim, 2012).
Mikroorganisme menguntungkan ini membantu memecah laktosa, membantu
perkembangan bakteri baik lainnya, mempertahankan kekebalan terhadap penyakit,
mengelola kadar kolesterol, serta efektif dalam proses metabolism lipid.
Aguskrisno (2011) menyatakan bahwa manfaat
Bakteri Lactobacillus bulgaricus untuk kesehatan manusia adalah sebagai
berikut :
- Meningkatkan kemampuan usus besar menyerap zat mutagenik dan mencegah kanker.
- Meningkatkan kekebalan tubuh dengan kandungan zat antitumor.
- Alternatif untuk diet sehat karena memiliki kandungan gizi sangat tinggi, sedangkan kandungan lemaknya justru rendah.
- Menurunkan risiko infeksi candida pada penderita diabetes.
- Mencegah osteoporosis.
2. Streptococcus
thermopillus
Streptococcus thermophillus atau Streptococcus thermophilus subsp salivarius merupakan
bakteri streptococcus non-sporous,
non-patogenik, dan non-motile, jenis bakteri ini sering ditemukan pada
produk fermentasi susu (Anonim,
2012). Dijelaskan lebih lanjut bahwa Streptococcus thermophillus biasanya
digunakan untuk memproduksi yoghurt, keju, susu maupun produk susu lainnya.
Streptococcus
thermophilus
berbentuk bola, berdiameter
kurang dari 2 mm, terdapat berpasangan atau dalam rantai bila ditumbuhkan dalam
medium cair. Gram positif. Kemoorganotrof. Metabolisme fermentatif . anaerobik
fakultatif. Suhu optimum sekitar 37 oC.
Adapun sistematika dari bakteri Streptococcus thermophilus menurut Schleifer et al. (1995) dalam : thefreedictionary (2007) dalam : Munawar (2009), dapat digolongkan sebagai berikut:
Kingdom : Bacteria
Division : Firmicutes
Class : Cocci
Ordo : Lactobacillales
Famili : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Species : Streptococcus salivarius
Subspecies : Streptococcus salivarius Subsp. thermophilus
Division : Firmicutes
Class : Cocci
Ordo : Lactobacillales
Famili : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Species : Streptococcus salivarius
Subspecies : Streptococcus salivarius Subsp. thermophilus
Streptococcus salivarius Subsp. thermophilus
Selain menyebabkan tingkat produksi asam yang lebih tinggi, Streptococcus thermophilus tumbuh lebih
cepat dan menghasilkan asam dan karbondioksida (Munawar, 2009). Bakteri Streptococcus thermophillus
bermanfaat untuk meredakan gejala intoleransi laktosa, menurunkan asam lambung,
dan gangguan pencernaan lainnya (Anonim, 2012). Streptococcus thermophillus menghasilkan ATP (adenosine trifosfat) dari respirasi serta menghasilkan senyawa
nitrogen dari hidrolisis protein susu.
Apa saja macam-macam Yoghurt itu ?
Surya (2010) menyebutkan bahwa macam-macam yoghurt
adalah :
a) Set Yoghurt
Merupakan yoghurt dengan tekstur sangat kental. Umumnya
merupakan plain yoghurt yaitu yoghurt tanpa penambahan gula, rasa, atau
aroma. Warnanya putih dan terasa sangat asam.
b) Stir Yoghurt
Teksturnya lebih encer dibanfingkan set yoghurt tetapi masih
terasa kental mirip dengan ice cream. Stir yoghurt sudah mengalami penambahan
pemanis, perasa atau buah-buahan pelengkap. Untuk menikmatinya, Anda
membutuhkan sendok.
c) Drink yoghurt
Yoghurt bentuk ini dapat langsung diminum. Bentuknya cair sama
seperti susu cair. Perbedaan jenis ini terjadi karena perbedaan bahan baku dan
proses pembuatan. Jadi tidak berarti yoghurt kental lebih baik dibandingkan
yoghurt cair.
d) Frozen Yoghurt (Froyo)
Yoghurt dapat pula diolah menjadi bentuk seperti ice
cream. Bentuk inilah yang dikenal sebagai frozen yoghurt atau sering
disebut froyo yang gerainya marak muncul di berbagai pusat perbelanjaan.
Khasiat froyo sama dengan yoghurt pada umumnya. Froyo lebih banyak dinikmati
karena disantap dalam kondisi dingin dan mirip dengan saat menikmati ice
cream. Untuk menghasilkan bentuk frozen
yoghurt, diperlukan mesin khusus seperti mesin yang diperlukan untuk
membuat ice cream.
Apa manfaat Yoghurt itu?
Yoghurt bermanfaat terutama bagi penderita lactose intolerance karena laktosa dalam susu yoghurt telah diubah menjadi asam laktat dan kandungan enzim lactase yang berasal dari bakteri
starter masih aktif (Susilorini dan Sawitri, 2007). Yoghurt sering pula dimanfaatkan bagi orang
yang ingin menurunkan berat badan dengan syarat dikonsumsi tanpa pemanis.
Banyak manfaat kesehatan
yang bisa didapat dari yoghurt, diantaranya mengatasi infeksi saluran
pencernaan, membantu program penurunan berat badan, serta menjaga kesehatan
gusi (Anonim, 2012). Dijelaskan lebih
lanjut bahwa yoghurt mengandung bakteri yang bermanfaat untuk kesehatan saluran
pencernaan. Keunggulan yoghurt adalah dapat menstimulasi kekebalan sistem
tubuh kita dan sekaligus membunuh bakteri-bakteri "jahat" (Surya,
2010).
Menurut
dr. Carmen. M. Siagian, MS, Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran, Universitas
Kristen Indonesia, Jakarta, dalam : Surya (2010)
beberapa
manfaat yoghurt adalah sebagai berikut:
a)
Membantu
penderita Lactose Intolerance
Jika si kecil selalu diare setiap kali minum susu, bisa jadi
ia menderita lactoce intolerence.
Penyebabnya adalah defisiensi/kekurangan enzim pencerna laktosa. Sehingga
setiap kali minum susu, butiran laktosanya akan tertinggal di permukaan lubang
usus halus dan menyerap air dari sekitarnya yang kemudian memunculkan diare.
Dalam yoghurt, laktosa susunya sudah dipecah oleh bakteri
“baik” Lactobacillus bulgaricus
melalui proses fermentasi, hingga mudah diserap tubuh. Itulah mengapa yoghurt
amat disarankan sebagai pengganti susu bagi anak yang tidak mampu mencerna
laktosa dengan baik. Dengan minum yoghurt, si anak tidak akan diare.
b)
Degradasi
kolesterol
Penelitian pada beberapa orang yang mengonsumsi yoghurt
secara teratur dalam jumlah dan waktu tertentu ternyata menunjukkan jumlah
kolesterol dalam serum darahnya menurun. Mekanisme penurunan kolesterol ini
bisa terjadi karena bakteri asam laktat yang ada dalam yoghurt dapat
mendegradasi kolesterol menjadi coprostanol. Coprostanol ini merupakan zat yang
tak dapat diserap oleh usus. Berkat yoghurt, coprostanol dan sisa kolesterol
dikeluarkan bersama-sama tinja. Dengan kata lain, jumlah kolesterol yang
diserap tubuh pun jadi rendah. Sebuah laporan mengenai hal ini memaparkan bahwa
penurunan kolesterol oleh bakteri Lactobacillus
dapat mencapai kisaran 27-38 persen.
c) Menghambat patogen
Flora usus pengonsumsi yoghurt terbukti sulit ditumbuhi kuman-kuman
patogen atau kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Dengan terhambatnya
pertumbuhan sekaligus matinya mikrobia patogen dalam lambung dan usus halus
bisa menghindari munculnya berbagai penyakit akibat infeksi atau intoksikasi
mikrobia. Dengan kata lain, mengonsumsi yoghurt secara teratur dapat membantu
menjaga kesehatan saluran pencernaan.
Dari suatu penelitian dilaporkan bahwa Lactobacillus casei yang digunakan dalam pembuatan yoghurt campuran
susu skim dan susu kedelai, terbukti mampu membunuh bakteri E. coli. Bakteri ini merupakan kuman
yang terdapat saluran cerna. Meski dalam jumlah kecil, bakteri ini sebetulnya
tidak menimbulkan penyakit, namun bila berlebihan tentu dapat memunculkan
dampak tak sehat. Sementara dengan adanya Lactobacillus
casei, bakteri E coli tidak bisa
hidup karena Lactobacillus casei yang
merupakan bakteri “baik” menghasilkan suatu zat yang dapat menghambat racun
yang diproduksi E coli.
d)
Menetralisir
antibiotik
Mengonsumsi antibiotik secara oral akan mengakibatkan keseimbangan
flora di saluran cerna pasien jadi terganggu. Kendati antibiotik memang
berfungsi mematikan kuman, namun ia tidak pandang bulu mana kuman yang perlu
dibunuh dan mana yang sebetulnya tidak perlu dimusnahkan. Bukankah sebenarnya
ada kuman yang harus berada di saluran cerna guna menjaga keseimbangan flora
usus, yoghurt dapat menetralisir efek
samping antibiotik ini.
e)
Anti kanker saluran cerna
Kanker saluran cerna banyak terjadi di usus besar.
Penyebabnya antara lain terjadinya ketidakseimbangan di saluran cerna, hingga
menghasilkan penumpukan berbagai zat yang seharusnya terbuang. Bakteri-bakteri
yang berperan dalam yoghurt dapat mengubah zat-zat prekarsinogenik (zat-zat
pemicu kanker) yang ada dalam saluran pencernaan, hingga mampu menghambat terjadinya
kanker.
Bahan :
susu Ultra
Hight Temperature (UHT) rasa coklat sebanyak 500 ml,
Lactobacillus bulgaricus sebanyak 20 ml,
Streptococcus
thermophillus sebanyak 20 ml.
Alat :
gelas erlenmeyer untuk mencampur bahan,
sendok
pengaduk untuk mengaduk bahan,
gelas ukur untuk mengukur bahan,
aluminium
foil untuk menutup gelas erlenmeyer.
Cara membuat :
1. Menyiapakan
alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengukur susu
coklat UHT, bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus
thermophillus
3. Menambahkan
susu coklat UHT dengan bakteri yang telah diukur tadi.
4. Kemudian mengaduk
sampai homogen.
5. Menutup
gelas Erlenmeyer dengan aluminium foil.
6. Diamkan
selama 24 jam.
7. Amati
perubahan yang terjadi secara organoleptik.
8. Setelah pemeraman
selesai (yoghurt sudah jadi), simpan dalam lemari es dan dikeluarkan
hanya pada saat digunakan.
Bagaimana kualitas Yoghurt yang baik itu ?
Berdasarkan
Standar Nasioal Indonesia (SNI) untuk yoghurt yang dikeluarkan oleh Badan
Standardisasi Nasional tahun 1992 dengan nomor SNI 01-2981-1992 meyebutkan
bahwa yoghurt
dengan kualitas yang baik memiliki total asam laktat sekitar 0,5 - 2,0 persen
dan kadar air maksimal 88 persen. Sedangkan derajat keasaman (pH) yang
sebaiknya dicapai oleh yoghurt menurut Edwin (2002) dalam : Munawar
(2009) adalah
4,5.
Sedangkan
dilihat dari uji organoleptik yang meliputi uji aroma/bau yoghurt, rasa yoghurt
dan tekstur yoghurt dalam SNI 01-2981-1992 juga disebutkan bahwa kriteria
yoghurt dengan kualitas yang baik yaitu memiliki aroma normal/khas yoghurt,
rasa khas/asam yoghurt dan tekstur cairan kental/semi padat.
Reference :
Andyneita. 2013. Bakteri
Lactobacillus bulgaricus.
http://andyneita.blogspot.com/2013/02/bakteri-lactobacillus-bulgaricus.html. Di akses tanggal 1 April 2013.
Anonim. 2012. 4 Jenis Bakteri dalam Yoghurt serta Manfaat Kesehatannya. http://bumbata.co/24068/4-jenis-bakteri-dalam-yogurt-serta-manfaat-kesehatannya/. Diakses tanggal 1 April 2013.
Aguskrisno. 2011. Kontribusi Peting Lactobacillus bulgaricus pada Yoghurt untuk Kesejahteraan Manusia.
http://aguskrisnoblog.worpress.com/2011/01/11/kontribusi-penting-bakteri-lactobaccilus-bulgaricus-pada-yogurt-untuk-kesejahteraan-manusia/. Diakses tanggal 1 April 2013.
http://id.wikipedia.org. 2012.
Lactobacillus
delbrueckii_subsp._bulgaricus. http://id.wikipedia.org/wiki/Lactobacillus_delbrueckii_subsp._bulgaricus. Di akses
tanggal 1 April 2012.
Munawar, Muh Taufiq. Bakteri pada Yoghurt.
http://muhtaufiqmunawar.blogspot.com/2009/01/bakteri-pada-yoghurt.html. Di akses tanggal 1 April 2012.
Standard Nasional Indonesia (SNI) Nomor 01-2981-1992 tentang Yoghurt. Badan Standardisasi Nasional
Susilorini, Tri Eko dan Manik Eirry Sawitri. 2007.
Produk Olahan Susu. Cetakan
ke-2. Penebar Swadaya, Jakarta.
Surya, Pratama. Yoghurt. http://pratamadansurya.blogspot.com/2010/12/yoghurt.html
Di akses tanggal 1 April 2012.
Tirtayasa, Eri. 2011. Lactobacillus
bulgaricus.
http://eri08tirtayasa.blogspot.com/2011/04/lactobacillus-bulgaricus.html. Di akses tanggal 1 April 2012.
Sumber gambar :
http://anomali-dunia.blogspot.com/2013/04/cara-membuat-yoghurt-rasa-melon.html
http://eri08tirtayasa.blogspot.com/2011/04/lactobacillus-bulgaricus.html
http://www.doc-stock.com/en/images-pictures/201711.html
Dokumentasi pribadi (2013)
Special thanks to : Ibu Ir. Andang
Andiani L, M.Si
Artikelnya bermanfaat banget :)
BalasHapushttp://jellygamatgoldg31.com
Terima Kasih, Ibu Ratna Sari . . .
BalasHapusAmien . . . Keep Success . . .!!!
Artikelnya bermanfaat Bu.. Kalau boleh Tanya.. Bagaimana ya bu Cara menidurkan bakteri pada yoghurt agar tidak berkembang terus menerus saat di packaging.. Terima kasih
BalasHapusTerima kasih, Liya Online Shop...
BalasHapusCara menidurkan bakteri pada yoghurt agar tidak berkembang terus-menerus saat di packaging adalah setelah di packaging langsung dimasukkan/disimpan dalam pendingin (lemari es). Bakteri berkembang biak dengan cepat pada suhu hangat.
Demikian semoga bermanfaat.
Terima kasih dan sukses selalu . . .