Oleh : Nadhifa Husna
Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.) termasuk tanaman sayuran yang mengandung protein nabati cukup tinggi sehingga sangat mendukung peningkatan gizi masyarakat. Kacang Panjang tergolong tanaman semusim. Tanaman ini cocok dibudidayakan pada lahan dataran rendah sampai dataran tinggi. Penanaman dapat dilakukan sepanjang tahun, selain itu budidaya kacang panjang sangat mudah, tidak membutuhkan modal besar, dan resiko kegagalan panen kecil.
Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.) termasuk tanaman sayuran yang mengandung protein nabati cukup tinggi sehingga sangat mendukung peningkatan gizi masyarakat. Kacang Panjang tergolong tanaman semusim. Tanaman ini cocok dibudidayakan pada lahan dataran rendah sampai dataran tinggi. Penanaman dapat dilakukan sepanjang tahun, selain itu budidaya kacang panjang sangat mudah, tidak membutuhkan modal besar, dan resiko kegagalan panen kecil.
Tanaman sawi
juga mudah dibudidayakan. Sayuran
berwarna hijau ini termasuk tanaman yang tahan terhadap air hujan, dan dapat
dipanen sepanjang tahun tidak tergantung dengan musim. Masa panennyapun terbilang cukup pendek,
setelah 40 hari ditanam sudah dapat dipanen.
Disamping kemudahan dalam proses budidaya, sayur sawi juga banyak
dijadikan sebagai peluang bisnis karena peminatnya yang cukup banyak. Permintaan pasarnya juga cukup stabil
sehingga kerugian petani sangat kecil.
1. Tumpang Sari
Tumpang sari adalah
suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture)
berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu
areal lahan tanam dalam waktu
yang bersamaan atau agak bersamaan (http://id.wikipedia.org, 2012). Tumpang sari ditunjukan untuk memanfaatkan
lingkungan sebaik-baiknya agar diperoleh produksi yang maksimum (Anonim, 2012).
Sistem ini mengurangi
pengeluaran petani untuk biaya pengolahan lahan serta meningkatkan hasil panen
berlipat ganda (http://www.renungan.indah.web.id 2011).
Sistem tumpang sari dapat di
atur berdasarkan 1) sifat-sifat perakaran dan 2) waktu penanaman (Anonima,
2012). Dijelaskan lebih lanjut bahwa pengaturan
sifat-sifat perakaran sangat perlu untuk menghidarkan persaingan unsur hara,
air yang berasal dari dalam tanah.
2. Kacang
Panjang (Vigna
sinensis sp)
2.1. Klasifikasi botani tanaman kacang panjang
Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis sp)
termasuk dalam suku Papilionaceae dan merupakan tanaman semusim yang bersifat
membelit (Sikhya, 2012). Dijelaskan lebih lanjut bahwa daun kacang panjang tersusun tiga-tiga helai, batangnya panjang liat dan sedikit
berbulu. Bunganya berbentuk kupu-kupu. Buahnya bulat, panjangnya antara 10 – 80
cm. Buahnya waktu muda berwarna hijau, hijau keputih-putihan, putih dan setelah
tua berwarna putih kekuning-kuningan. Buah muda mudah patah, sesudah tua
menjadi liat.
Kacang Panjang
Klasifikasi tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Rosales
Suku : Leguminosae (Papilionaceae)
Marga : Vigna
Jenis : Vigna cylindrica (L.) Skeels
(Hutapea et al., 1994 dalam Anonimb, 2012)
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Rosales
Suku : Leguminosae (Papilionaceae)
Marga : Vigna
Jenis : Vigna cylindrica (L.) Skeels
(Hutapea et al., 1994 dalam Anonimb, 2012)
2.2. Budidaya
Kacang Panjang
Kacang panjang (Vigna sinensis) merupakan salah satu
komoditi sayuran yang banyak diusahakan di daerah dataran rendah pada
ketinggian 0-200 m dpl. Pada dasarnya kacang panjang dapat dibudidayakan pada
berbagai jenis tanah, namun jenis tanah yang paling cocok adalah tanah Regosol,
Latosol dan Aluvial dengan temperatur berkisar 18- 320C, kemasaman
tanah (pH) 5,5-6,5.
Ada beberapa varietas/kultivar
kacang panjang, antara lain KP-1 (lokal Bekasi), KP-2 (lokal Bogor) yang
toleran terhadap hama pengerek polong (Maruca
testulasis) dan penyakit busuk polong (Colletotrichum
lindemuthianum). Kebutuhan benih kacang panjang per hektar sekitar 20 kg.
b. Persiapan
Lahan Kacang Panjang
Bersihkan lahan dan dibajak/cangkul
hingga tanah menjadi gembur. Buat bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak
antara bedengan 50 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem
guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm dan jarak antara guludan
30-40 cm. Lakukan pengapuran 3-4 minggu sebelum tanam jika pH tanah kurang dari
5,5 dengan olomit/kalsit sebanyak 1-2 ton/ha dicampurkan secara merata dengan
tanah pada kedalaman 30 cm (http://carabudidaya.com, 2012).
Pengukuran lahan untuk pembuatan lubang tanam
c. Penanaman
Kacang Panjang
Jarak tanam untuk tipe merambat 20×50 cm, 40×60 cm, 30×40 cm, untuk tipe tegak 20×40 cm, 30×60 cm. Kacang panjang dapat
ditanam sepanjang musim asal air tanahnya memadai. Benih dimasukkan ke dalam
lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis atau dengan abu dapur.
Penanaman benih kacang panjang
d. Pemeliharaan
Tanaman Kacang Panjang
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5
hari setelah tanam. Benih yang tidak tumbuh segera disulam. Penyiangan dilakukan
pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan
rumput. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat
kored atau cangkul. Pemasangan ajir/turus dari kayu/bambu yang tingginya 2 m
untuk menjaga agar tanaman tidak roboh. Tiap empat buah turus ujungnya diikat
menjadi satu. Bila tanaman terlalu subur dapat dilakukan pemangkasan daun,
perlu dilakukan penyiraman dan pembuatan parit untuk membuang air yang berlebih (http://carabudidaya.com, 2012).
e. Pemupukan
Kacang Panjang
Pupuk dasar berupa pupuk kandang
10-15 ton/ha diberikan 3 minggu sebelum tanam dengan jalan diaduk secara merata
dengan tanah lapisan atas atau langsung pada lobang tanam. Pupuk TSP 75-100 kg,
KCl 75-100 kg dan Urea 25-30 kg/ha diberikan pada lubang tanam 3 hari sebelum
tanam. Pupuk susulan Urea 25-30 kg/ha diberikan 3 minggu setelah tanam secara
tugal 10 cm dari batang tanaman (http://carabudidaya.com, 2012).
f. Pengendalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada Kacang Panjang
- Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon), Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak.
Pengendalian:
dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacangkacangan (http://carabudidaya.com, 2012).
- Kutu daun (Aphis cracivora Koch) Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus.
Pengendalian:
dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan (http://carabudidaya.com, 2012).
- Ulat grayak (Spodoptera litura F.) Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak (http://carabudidaya.com, 2012).
- Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L) Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%.
Pengendalian:
dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian
hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji (http://carabudidaya.com, 2012).
- Ulat bunga (Maruca testualis) Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong.
Pengendalian:
dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman (http://carabudidaya.com, 2012).
- Penyakit Antraknose (jamur Colletotricum lindemuthianum) Gejala serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji.
- Penyakit
mozaik (virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV).
Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun.
Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vector kutu daun, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar. - Penyakit sapu (virus Cowpea Witches-broom Virus Cowpea Stunt Virus.) Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang membentuk “sapu”. Penyakit ditularkan kutu daun.
Pengendalian:
gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vector kutu daun, tanaman yang
terserang dicabut dan dibakar.
- Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum)
Gejala:
tanaman mendadak layu dan serangan berat menyebabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan pemusnahan (http://carabudidaya.com, 2012).
g. Panen dan
Pasca Panen Kacang Panjang
Ciri-ciri polong siap dipanen adalah
ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong
tidak menonjol. Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman
siap panen 3,5-4 bulan. Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat
dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam. Selepas panen, polong kacang
panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu disortasi. Polong kacang
panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg dan siap dipasarkan (http://carabudidaya.com, 2012).
2.3. Manfaat Kacang Panjang
Tanaman kacang panjang Banyak
digemari masyarakat karena rasanya yang enak, gurih, banyak mengandung vitamin
A, B dan C, kacang panjang dapat ditanam di dataran tinggi dan di dataran
rendah setiap waktu, asalkan dapat tersedia air secukupnya (Sikhya, 2012). Daun kacang
panjang sangat bermanfaat bagi wanita hamil karena berkhasiat memperlancar air
susu ibu (ASI). Oleh karena itu, perlu diupayakan peningkatan produksi melalui
program intensifikasi dan Ekstensifikasi (http://gramediaonline.com, 2012).
3. Sawi (Brassica
sinensis L.)
3.1. Klasifikasi botani tanaman sawi
Sawi Hijau
Divisi :
Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadales (Brassicales)
Famili : Cruciferae (Brassicaceae)
Genus : Brassica
Spesies : Brassica Juncea
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadales (Brassicales)
Famili : Cruciferae (Brassicaceae)
Genus : Brassica
Spesies : Brassica Juncea
3.2. Budidaya sawi
Sawi atau Caisin
(Brassica sinensis L.) daunnya
panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Tumbuh baik di tempat yang
berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran
rendah sampai dataran tinggi, tetapi pertumbuhan dan produksi sawi yang ditanam
lebih baik di dataran tinggi. Biasanya dibudidayakan di daerah ketinggian 100 –
500 m dpl, dengan kondisi tanah gembur, banyak mengandung humus, subur dan
drainase baik. Tanaman sawi terdiri dari dua jenis yaitu sawi putih dan sawi hijau (http://carabudidaya.com, 2012).
a. Benih Sawi
Benih merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan usaha tani karena benih yang baik akan menghasilkan
pertumbuhan tanaman yang bagus. Kebutuhan benih 650 gr/ha, bila benih hasil
pananaman sendiri maka tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur di
atas 70 hari dan penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun (http://carabudidaya.com, 2012).
b. Persemaian/Pembibitan
Tanaman Sawi
Sebelum benih sawi disebar, direndam
dengan larutan Previcur N dengan konsentrasi 0,1 % selama + 2 jam. Selanjutnya
benih disebar merata pada bedengan persemaian, dengan media semai setebal + 7
cm dan disiram. Media semai dibuat dari pupuk organik dan tanah yang telah
dihaluskan dengan perbandingan 1 : 1. Benih yang telah disebar ditutup dengan
media semai, selanjutnya ditutup dengan alang-alang atau jerami kering selama
2-3 hari. Bedengan persemaian tersebut sebaiknya diberi naungan (http://carabudidaya.com, 2012).
c. Persiapan Lahan Tanaman Sawi
Lahan Budidaya Sawi terlebih
dahulu diolah dengan cangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur, setelah itu dibuat
bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya
penuh.
Bedengan sebaiknya dibuat dengan
ukuran lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak
antar bedengan + 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan
kapur kalsit atau dolomite 2-4 minggu sebelum tanam dengan dosis 1,5 ton/ha (http://carabudidaya.com, 2012).
d. Pemupukan
Sawi
Tiga hari sebelum tanam berikan
pupuk organik (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan dosis 2-4 kg/m2.
Dua minggu setelah tanam dilakukan pemupukan susulan Urea 150 kg/ha (15
gr/m2). Agar pemberian pupuk lebih merata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan di samping barisan tanaman. Selanjutnya dapat ditambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 10 dan 20 hari setelah tanam (http://carabudidaya.com, 2012).
gr/m2). Agar pemberian pupuk lebih merata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan di samping barisan tanaman. Selanjutnya dapat ditambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 10 dan 20 hari setelah tanam (http://carabudidaya.com, 2012).
f. Penanaman Tanaman Sawi
Bibit umur 2-3 minggu setelah semai
atau telah berdaun 3-4 helai, dipindahkan pada lubang tanam yang telah
disediakan dengan jarak tanam 20×20 cm atau sistem baris dengan jarak 15×10-15
cm. Jika ada yang tidak tumbuh lakukan penyulaman, yaitu tindakan penggantian
tanaman dengan tanaman baru (http://carabudidaya.com, 2012).
g. Pemeliharaan Tanaman Sawi
Pada musim kemarau atau di lahan
kurang air perlu penyiraman tanaman. Penyiraman ini dilakukan dari awal sampai
panen. Penyiangan dilakukan 2 kali atau disesuaikan dengan kondisi gulma, bila
perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan (http://carabudidaya.com, 2012).
h. Pengendalian Organisme Penggangu
Tanaman (OPT) Tanaman Sawi
Untuk mencegah hama dan penyakit pada sawi yang perlu
diperhatikan adalah sanitasi dan drainase lahan. OPT utama adalah ulat daun
kubis (Plutella xylostella).
Pengendalian dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan Diadegma semiclausuma sebagai parasitoid hama Plutella xylostella. Jika terpaksa menggunakan pestisida, gunakan
pestisida yang aman dan mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida
nabati atau pestisida piretroid sintetik.
i. Panen Tanaman Sawi
Panen sawi dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu
1) mencabut seluruh tanaman beserta akarnya, 2) memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah. Umur panen sawi + 40 hari setelah tanam, sebaiknya terlebih dahulu dilihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun (http://carabudidaya.com, 2012).
1) mencabut seluruh tanaman beserta akarnya, 2) memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah. Umur panen sawi + 40 hari setelah tanam, sebaiknya terlebih dahulu dilihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun (http://carabudidaya.com, 2012).
j. Pasca Panen
Tanaman Sawi
Tanaman sawi yang baru
dipanen, ditempatkan di tempat yang teduh agar tidak cepat layu dengan cara
diperciki air. Selanjutnya lakukan sortasi untuk memisahkan bagian tanaman yang
tua, busuk atau sakit. Penyimpanan bisa menggunakan wadah berupa keranjang
bambu,plastik atau karton yang berlubang-lubang untuk menjaga sirkulasi udara (http://carabudidaya.com, 2012).
3.3. Manfaat Sawi
Manfaat sawi sangat baik untuk
menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh
penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta
memperbaiki dan memperlancar pencernaan.
Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. (http://zuldesains.wordpress.com, 2008). Sawi mengandung pro vitamin A dan asam askorbat yang tinggi.
Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. (http://zuldesains.wordpress.com, 2008). Sawi mengandung pro vitamin A dan asam askorbat yang tinggi.
4. Analisa Usaha
ANALISA USAHATANI BUDIDAYA TUMPANG SARI
KACANG
PANJANG
DENGAN SAWI HIJAU
A. BIAYA
TETAP
-
Sewa tanah = Rp 0,-
Total
biaya tetap = Rp 0,-
B. BIAYA
VARIABEL
JENIS
BIAYA
|
HARGA SATUAN
(Rp)
|
NILAI
BIAYA
(
Rp)
|
Benih
kacang
panjang
|
1 kg @ Rp 50.000
|
50.000
|
Benih
sawi hijau
|
3 bungkus @ Rp15.000
|
30.000
|
Pupuk
|
||
- Urea
|
10 kg @ Rp 2.100
|
21.000
|
- Phonska / NPK
|
10 kg @ Rp 2.500
|
25.000
|
- SP 36
|
5 kg @ Rp 2.500
|
12.500
|
- Pupuk organik
|
1 sak (50
kg) @ Rp 30.000
|
30.000
|
- Pupuk daun
|
2 botol @ Rp
20.000
|
40.000
|
- Pupuk buah
|
2 botol @ Rp
20.000
|
40.000
|
Obat-obatan
dan Pestisida
-
dll untuk kacang panjang dan sawi
|
1 botol @ Rp
50.000
|
50.000
|
Jumlah
|
298.500
|
D. BIAYA
LAIN- LAIN
JENIS BIAYA
|
Kacang Panjang dan Sawi
(Rp)
|
|
Ajir
|
8 batang @ Rp 10.000
|
80.000
|
Tali Rafia
|
1 glondong @ Rp 15.000
|
15.000
|
Jumlah
|
95.000
|
TOTAL
BIAYA ( biaya keseluruhan )
BUDIDAYA KACANG PANJANG DAN SAWI HIJAU
-
BIAYA TETAP Rp 0
-
BIAYA VARIABEL Rp 298.500
-
BIAYA LAIN-LAIN Rp 95.000
JUMLAH
BIAYA Rp.
393.500
HASIL
PRODUKSI KEGIATAN USAHA TANI
- Standard produksi kacang panjang 100 - 175 kg/m2
- Standard produksi sawi
25 ton / ha
- Harga kacang panjang / kg = Rp 6.000,-
- Harga sawi / kg = Rp 4.000,-
Perkiraan Hasil / nilai total produksi
a.
Kacang
panjang = 45 kg = 45 kg
x
Rp 6.000 = Rp 270.000
b.
Sawi = 75 kg = 75 kg x Rp 4.000 =
Rp 300.000
Total penerimaan Rp 570.000
Keuntungan hasil usaha tani
- Penerimaan
Rp
570.000 (kacang panjang dan sawi)
-
Biaya Rp 393.500 (kacang
panjang dan sawi)
Total pendapatan =
Rp 176.500
Kesimpulan analisis biaya
Jadi
total pendapatan setelah di kurangi beban biaya mulai dari biaya tetap biaya
variabel , biaya lain- lain maka dapat di peroleh keuntungan usaha tani tumpang
sari kacang
panjang
dengan sawi sebesar Rp. 176.500,-. hal ini menunjukkan bahwa usaha
tani ini layak.
Prospek ekonomi dan sosial kacang panjang dan sawi hijau sangat cerah dan cukup
menjanjikan. Selain untuk pemenuhan gizi, kacang
panjang juga memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai antikanker,
antibakteri, antioksidan, meningkatkan fungsi sel darah merah, pembengkakan,
meningkatkan nafsu makan, sakit pinggang, dan lain sebagainya. Dalam analisis
usaha tani yang dilakukan pada lahan seluas 0,04 hektar, budidaya kacang
panjang layak untuk dijalankan karena diperoleh keuntungan yang maksimal tetapi
harus dalam kondisi lahan yang tepat.
Analisa SWOT (Strength, Weekness, Oppprtunity, Threath)
1. Strength :
a. Modal untuk memulai usaha kecil.
b. Keuntungan bisa maksimal dengan system Tumpang
Sari.
c. Potensi usaha sangat besar di Kecamatan
Tegalrejo Kabupaten Magelang.
2. Weekness :
a. Usaha terbilang baru.
b. Belum dikenal.
c. Jumlah tenaga pembantu terbatas.
3. Opportunity:
a. Dapat dengan mudah
memasuki target pasar, karena setiap hari masyarakat mengkonsumsi sayuran.
b. Umur budidaya relative singkat.
4.
Threath :
a.
Timbul usaha yang sejenis.
b. Jaringan
usaha yang belum luas.
c. Hama
dan Penyakit yang menyerang karena budidaya yang kurang baik.
Reference :
Anonima. 2012. Sistem Pertanian Tumpang Sari.
Dalam : http://semutuyet.blogspot.com/2012/06/sistem-pertanian-tumpang-sari.html. Diakses tanggal 16 Agustus 2012.
Anonimb. 2012. Kacang Panjang. Dalam : http://sayursayurku.wordpress.com/category/kacang/. Diakses tanggal 16 Agustus 2012.
Sumber gambar :
Gambar kacang panjang :
http://loexie.wordpress.com/2012/06/05/kacang-panjang-apa-khasiatnya/
http://obatkolesterol-1.blogspot.com/2013/05/khasiat-kacang-panjang.html
Gambar sawi :
http://info-info-kesehatan.blogspot.com/2012/10/manfaat-dan-khasiat-sawi-hijau-untuk.html
http://yoogho.com/toko-online-organik-indonesia/product-4898/benih-unggul-sawi-hijau-caisim-25-gr.html
Dokumentasi pribadi (2012)
Special thanks to : Ibu. Dra. Suharti, MP
Walatra Jelly Gamat Kapsul
BalasHapusJANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI
BalasHapusHUBUNGI KONTAK Kami
BBM : D8E23B5C
WHAT APPS : +85581569708
LINE : togelpelangi
WE CHAT : togelpelangi
LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET
Ayo coba keberuntungan anda
jutaan rupiah menunggu anda