Selasa, 20 Agustus 2013

Budidaya Tumpang Sari Kacang Panjang dengan Sawi Hijau



 Oleh : Nadhifa Husna
Kacang Panjang (Vigna Sinensis L.) termasuk tanaman sayuran yang mengandung protein nabati cukup tinggi sehingga sangat mendukung peningkatan gizi masyarakat.  Kacang Panjang tergolong tanaman semusim. Tanaman ini cocok dibudidayakan pada lahan dataran rendah sampai dataran tinggi. Penanaman dapat dilakukan sepanjang tahun, selain itu budidaya kacang panjang sangat mudah, tidak membutuhkan modal besar, dan resiko kegagalan panen kecil.
Tanaman sawi juga mudah dibudidayakan.  Sayuran berwarna hijau ini termasuk tanaman yang tahan terhadap air hujan, dan dapat dipanen sepanjang tahun tidak tergantung dengan musim.  Masa panennyapun terbilang cukup pendek, setelah 40 hari ditanam sudah dapat dipanen.  Disamping kemudahan dalam proses budidaya, sayur sawi juga banyak dijadikan sebagai peluang bisnis karena peminatnya yang cukup banyak.  Permintaan pasarnya juga cukup stabil sehingga kerugian petani sangat kecil.
1. Tumpang Sari
Tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture) berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan (http://id.wikipedia.org, 2012).  Tumpang sari ditunjukan untuk memanfaatkan lingkungan sebaik-baiknya agar diperoleh produksi yang maksimum (Anonim, 2012). Sistem ini mengurangi pengeluaran petani untuk biaya pengolahan lahan serta meningkatkan hasil panen berlipat ganda (http://www.renungan.indah.web.id 2011).
Sistem tumpang sari dapat di atur berdasarkan 1) sifat-sifat perakaran dan 2) waktu penanaman (Anonima, 2012).  Dijelaskan lebih lanjut bahwa pengaturan sifat-sifat perakaran sangat perlu untuk menghidarkan persaingan unsur hara, air yang berasal dari dalam tanah.
2. Kacang Panjang (Vigna sinensis sp)
2.1.  Klasifikasi botani tanaman kacang panjang
Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis sp) termasuk dalam suku Papilionaceae dan merupakan tanaman semusim yang bersifat membelit (Sikhya, 2012). Dijelaskan lebih lanjut bahwa daun kacang panjang tersusun tiga-tiga helai, batangnya panjang liat dan sedikit berbulu. Bunganya berbentuk kupu-kupu. Buahnya bulat, panjangnya antara 10 – 80 cm. Buahnya waktu muda berwarna hijau, hijau keputih-putihan, putih dan setelah tua berwarna putih kekuning-kuningan. Buah muda mudah patah, sesudah tua menjadi liat.
Kacang Panjang

Klasifikasi tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut :
Divisi
              :  Spermatophyta
Sub divisi
       :  Angiospermae
Kelas               :  Dicotyledoneae
Bangsa
           :  Rosales
Suku
               :  Leguminosae (Papilionaceae)
Marga
              :  Vigna
Jenis
               :  Vigna cylindrica (L.) Skeels
(Hutapea et al., 1994
dalam Anonimb, 2012)
2.2.  Budidaya Kacang Panjang
Kacang panjang (Vigna sinensis) merupakan salah satu komoditi sayuran yang banyak diusahakan di daerah dataran rendah pada ketinggian 0-200 m dpl. Pada dasarnya kacang panjang dapat dibudidayakan pada berbagai jenis tanah, namun jenis tanah yang paling cocok adalah tanah Regosol, Latosol dan Aluvial dengan temperatur berkisar 18- 320C, kemasaman tanah (pH) 5,5-6,5.
Ada beberapa varietas/kultivar kacang panjang, antara lain KP-1 (lokal Bekasi), KP-2 (lokal Bogor) yang toleran terhadap hama pengerek polong (Maruca testulasis) dan penyakit busuk polong (Colletotrichum lindemuthianum). Kebutuhan benih kacang panjang per hektar sekitar 20 kg.
b. Persiapan Lahan Kacang Panjang
Bersihkan lahan dan dibajak/cangkul hingga tanah menjadi gembur. Buat bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 50 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm. Lakukan pengapuran 3-4 minggu sebelum tanam jika pH tanah kurang dari 5,5 dengan olomit/kalsit sebanyak 1-2 ton/ha dicampurkan secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm (http://carabudidaya.com, 2012).
                              Pengukuran lahan untuk pembuatan lubang tanam
c. Penanaman Kacang Panjang
Jarak tanam untuk tipe merambat 20×­50 cm, 40×60 cm, 30×40 cm, untuk tipe tegak 20×40 cm, 30×60 cm. Kacang panjang dapat ditanam sepanjang musim asal air tanahnya memadai. Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis atau dengan abu dapur.
                                          Penanaman benih kacang panjang
d. Pemeliharaan Tanaman Kacang Panjang
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari setelah tanam. Benih yang tidak tumbuh segera disulam. Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored atau cangkul. Pemasangan ajir/turus dari kayu/bambu yang tingginya 2 m untuk menjaga agar tanaman tidak roboh. Tiap empat buah turus ujungnya diikat menjadi satu. Bila tanaman terlalu subur dapat dilakukan pemangkasan daun, perlu dilakukan penyiraman dan pembuatan parit untuk membuang air yang berlebih (http://carabudidaya.com, 2012).
e. Pemupukan Kacang Panjang
Pupuk dasar berupa pupuk kandang 10-15 ton/ha diberikan 3 minggu sebelum tanam dengan jalan diaduk secara merata dengan tanah lapisan atas atau langsung pada lobang tanam. Pupuk TSP 75-100 kg, KCl 75-100 kg dan Urea 25-30 kg/ha diberikan pada lubang tanam 3 hari sebelum tanam. Pupuk susulan Urea 25-30 kg/ha diberikan 3 minggu setelah tanam secara tugal 10 cm dari batang tanaman (http://carabudidaya.com, 2012).
f. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada Kacang Panjang

  • Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon), Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak.
Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacangkacangan (http://carabudidaya.com, 2012).
  • Kutu daun (Aphis cracivora Koch) Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus.
Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan (http://carabudidaya.com, 2012).
  • Ulat grayak (Spodoptera litura F.) Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak (http://carabudidaya.com, 2012).
  • Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L) Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%.
Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji (http://carabudidaya.com, 2012).
  • Ulat bunga (Maruca testualis) Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong.
Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman (http://carabudidaya.com, 2012).
  • Penyakit Antraknose (jamur Colletotricum lindemuthianum) Gejala serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji.
Pengendalian: dengan rotasi tanaman (http://carabudidaya.com, 2012).
  • Penyakit mozaik (virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV).
    Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun.
    Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vector kutu daun, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.
  • Penyakit sapu (virus Cowpea Witches-broom Virus Cowpea Stunt Virus.) Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang membentuk “sapu”. Penyakit ditularkan kutu daun.
Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vector kutu daun, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.
  • Layu bakteri (Pseudomonas solanacearum)
Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyebabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan pemusnahan (http://carabudidaya.com, 2012).
g. Panen dan Pasca Panen Kacang Panjang
Ciri-ciri polong siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol. Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan. Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam. Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu disortasi. Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg dan siap dipasarkan (http://carabudidaya.com, 2012).
2.3. Manfaat Kacang Panjang
Tanaman kacang panjang Banyak digemari masyarakat karena rasanya yang enak, gurih, banyak mengandung vitamin A, B dan C, kacang panjang dapat ditanam di dataran tinggi dan di dataran rendah setiap waktu, asalkan dapat tersedia air secukupnya (Sikhya, 2012).  Daun kacang panjang sangat bermanfaat bagi wanita hamil karena berkhasiat memperlancar air susu ibu (ASI). Oleh karena itu, perlu diupayakan peningkatan produksi melalui program intensifikasi dan Ekstensifikasi (http://gramediaonline.com, 2012). 


3.  Sawi (Brassica sinensis L.)
3.1.  Klasifikasi botani tanaman sawi
                                                                         Sawi Hijau
Divisi : Spermatophyta                                    
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadales (Brassicales)
Famili : Cruciferae (Brassicaceae)
Genus : Brassica
Spesies : Brassica Juncea

3.2.  Budidaya sawi
Sawi atau Caisin (Brassica sinensis L.) daunnya panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah sampai dataran tinggi, tetapi pertumbuhan dan produksi sawi yang ditanam lebih baik di dataran tinggi. Biasanya dibudidayakan di daerah ketinggian 100 – 500 m dpl, dengan kondisi tanah gembur, banyak mengandung humus, subur dan drainase baik. Tanaman sawi terdiri dari dua jenis yaitu sawi putih dan sawi hijau (http://carabudidaya.com, 2012).


a. Benih Sawi
Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani karena benih yang baik akan menghasilkan pertumbuhan tanaman yang bagus. Kebutuhan benih 650 gr/ha, bila benih hasil pananaman sendiri maka tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur di atas 70 hari dan penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun (http://carabudidaya.com, 2012).
b. Persemaian/Pembibitan Tanaman Sawi
Sebelum benih sawi disebar, direndam dengan larutan Previcur N dengan konsentrasi 0,1 % selama + 2 jam. Selanjutnya benih disebar merata pada bedengan persemaian, dengan media semai setebal + 7 cm dan disiram. Media semai dibuat dari pupuk organik dan tanah yang telah dihaluskan dengan perbandingan 1 : 1. Benih yang telah disebar ditutup dengan media semai, selanjutnya ditutup dengan alang-alang atau jerami kering selama 2-3 hari. Bedengan persemaian tersebut sebaiknya diberi naungan (http://carabudidaya.com, 2012).
c.  Persiapan Lahan Tanaman Sawi
Lahan Budidaya Sawi terlebih dahulu diolah dengan cangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur, setelah itu dibuat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh.
Bedengan sebaiknya dibuat dengan ukuran lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan + 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomite 2-4 minggu sebelum tanam dengan dosis 1,5 ton/ha (http://carabudidaya.com, 2012).
d. Pemupukan Sawi
Tiga hari sebelum tanam berikan pupuk organik (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan dosis 2-4 kg/m2. Dua minggu setelah tanam dilakukan pemupukan susulan Urea 150 kg/ha (15
gr/m2). Agar pemberian pupuk lebih merata, pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan di samping barisan tanaman. Selanjutnya dapat ditambahkan pupuk cair 3 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 10 dan 20 hari setelah tanam
(http://carabudidaya.com, 2012).
f.  Penanaman Tanaman Sawi
Bibit umur 2-3 minggu setelah semai atau telah berdaun 3-4 helai, dipindahkan pada lubang tanam yang telah disediakan dengan jarak tanam 20×20 cm atau sistem baris dengan jarak 15×10-15 cm. Jika ada yang tidak tumbuh lakukan penyulaman, yaitu tindakan penggantian tanaman dengan tanaman baru (http://carabudidaya.com, 2012).
g.  Pemeliharaan Tanaman Sawi
Pada musim kemarau atau di lahan kurang air perlu penyiraman tanaman. Penyiraman ini dilakukan dari awal sampai panen. Penyiangan dilakukan 2 kali atau disesuaikan dengan kondisi gulma, bila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan (http://carabudidaya.com, 2012).
h.  Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (OPT) Tanaman Sawi
Untuk mencegah hama dan penyakit pada sawi yang perlu diperhatikan adalah sanitasi dan drainase lahan. OPT utama adalah ulat daun kubis (Plutella xylostella). Pengendalian dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan Diadegma semiclausuma sebagai parasitoid hama Plutella xylostella. Jika terpaksa menggunakan pestisida, gunakan pestisida yang aman dan mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik.
i.  Panen Tanaman Sawi
Panen sawi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
1) mencabut seluruh tanaman beserta akarnya,
2) memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah.  Umur panen sawi + 40 hari setelah tanam, sebaiknya terlebih dahulu dilihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun (http://carabudidaya.com, 2012).
j. Pasca Panen Tanaman Sawi
Tanaman sawi yang baru dipanen, ditempatkan di tempat yang teduh agar tidak cepat layu dengan cara diperciki air. Selanjutnya lakukan sortasi untuk memisahkan bagian tanaman yang tua, busuk atau sakit. Penyimpanan bisa menggunakan wadah berupa keranjang bambu,plastik atau karton yang berlubang-lubang untuk menjaga sirkulasi udara (http://carabudidaya.com, 2012).
3.3.  Manfaat Sawi
Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan.
Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.
(http://zuldesains.wordpress.com, 2008). Sawi mengandung pro vitamin A dan asam askorbat yang tinggi.
4. Analisa Usaha 
ANALISA USAHATANI BUDIDAYA TUMPANG SARI KACANG PANJANG 
DENGAN SAWI HIJAU


A.     BIAYA TETAP
-          Sewa tanah = Rp 0,-

Total biaya tetap = Rp 0,-

B.      BIAYA VARIABEL

JENIS BIAYA
HARGA SATUAN
(Rp)
NILAI BIAYA
( Rp)
Benih kacang panjang
1 kg @ Rp 50.000
50.000
Benih sawi hijau
3 bungkus @ Rp15.000
30.000
Pupuk


-       Urea
10 kg @ Rp 2.100
21.000
-       Phonska / NPK
10 kg @ Rp 2.500
25.000
-       SP 36
  5 kg @ Rp 2.500
12.500
-       Pupuk organik
  1 sak (50 kg) @ Rp 30.000
30.000
-       Pupuk daun
  2 botol @ Rp 20.000
40.000
-       Pupuk buah
  2 botol @ Rp 20.000
40.000
Obat-obatan dan Pestisida
-          dll untuk kacang panjang dan sawi
  1 botol @ Rp 50.000
50.000
Jumlah

298.500

D.     BIAYA LAIN- LAIN

JENIS BIAYA

Kacang Panjang dan Sawi (Rp)
Ajir
8 batang @ Rp 10.000
80.000
Tali Rafia
1 glondong @ Rp 15.000
15.000
Jumlah

95.000

TOTAL BIAYA ( biaya keseluruhan )
BUDIDAYA KACANG PANJANG DAN SAWI HIJAU
-          BIAYA TETAP               Rp    0  
-          BIAYA VARIABEL       Rp    298.500
-          BIAYA LAIN-LAIN      Rp      95.000
JUMLAH BIAYA                Rp.    393.500

HASIL PRODUKSI KEGIATAN USAHA TANI

- Standard produksi kacang panjang 100 - 175 kg/m2
- Standard produksi sawi 25 ton / ha
- Harga kacang panjang / kg = Rp 6.000,-
- Harga sawi / kg = Rp 4.000,-


Perkiraan Hasil / nilai total produksi
a.      Kacang panjang     = 45 kg            = 45 kg  x Rp 6.000    = Rp 270.000
b.      Sawi                      = 75 kg            = 75 kg x Rp 4.000     = Rp 300.000
Total penerimaan Rp 570.000

Keuntungan hasil usaha tani
-          Penerimaan           Rp 570.000 (kacang panjang dan sawi)
-          Biaya                     Rp 393.500 (kacang panjang dan sawi)
Total pendapatan      = Rp 176.500

Kesimpulan analisis biaya
Jadi total pendapatan setelah di kurangi beban biaya mulai dari biaya tetap biaya variabel , biaya lain- lain maka dapat di peroleh keuntungan usaha tani tumpang sari kacang panjang dengan sawi sebesar Rp. 176.500,-. hal ini menunjukkan bahwa usaha tani ini layak.
Prospek ekonomi dan sosial kacang panjang dan sawi hijau sangat cerah dan cukup menjanjikan. Selain untuk pemenuhan gizi, kacang panjang juga memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai antikanker, antibakteri, antioksidan, meningkatkan fungsi sel darah merah, pembengkakan, meningkatkan nafsu makan, sakit pinggang, dan lain sebagainya. Dalam analisis usaha tani yang dilakukan pada lahan seluas 0,04 hektar,  budidaya kacang panjang layak untuk dijalankan karena diperoleh keuntungan yang maksimal tetapi harus dalam kondisi lahan yang tepat.

Analisa SWOT (Strength, Weekness, Oppprtunity, Threath)
1. Strength        :
a. Modal untuk memulai usaha kecil.
b. Keuntungan bisa maksimal dengan system Tumpang Sari.
c. Potensi usaha sangat besar di Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang.
2. Weekness    :
a. Usaha terbilang baru.
b. Belum dikenal.
c.  Jumlah tenaga pembantu terbatas.
3. Opportunity:
a. Dapat dengan mudah memasuki target pasar, karena setiap hari masyarakat mengkonsumsi sayuran.
b. Umur budidaya relative singkat.
4. Threath        :
 a.  Timbul usaha yang sejenis.
b.  Jaringan usaha yang belum luas.
c.  Hama dan Penyakit yang menyerang karena budidaya yang kurang baik.
 

Reference :

Anonima. 2012. Sistem Pertanian Tumpang Sari. Dalam : http://semutuyet.blogspot.com/2012/06/sistem-pertanian-tumpang-sari.html. Diakses tanggal 16 Agustus 2012.
Anonimb. 2012. Kacang Panjang. Dalam : http://sayursayurku.wordpress.com/category/kacang/. Diakses tanggal 16 Agustus 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tumpang_sari. Diakses tanggal 16 Agustus 2012.
http://carabudidaya.com/budidaya-kacang-panjang/. Diakses tanggal 16 Agustus 2012.
http://carabudidaya.com/budidaya-tanaman-sawi/. Diakses tanggal 16 Agustus 2012.


Sumber gambar : 
Gambar kacang panjang : 
http://loexie.wordpress.com/2012/06/05/kacang-panjang-apa-khasiatnya/
http://obatkolesterol-1.blogspot.com/2013/05/khasiat-kacang-panjang.html
Gambar sawi : 
http://info-info-kesehatan.blogspot.com/2012/10/manfaat-dan-khasiat-sawi-hijau-untuk.html
http://yoogho.com/toko-online-organik-indonesia/product-4898/benih-unggul-sawi-hijau-caisim-25-gr.html
Dokumentasi pribadi (2012) 

Special thanks to :  Ibu. Dra. Suharti, MP

2 komentar:

  1. JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI

    HUBUNGI KONTAK Kami
    BBM : D8E23B5C
    WHAT APPS : +85581569708
    LINE : togelpelangi
    WE CHAT : togelpelangi
    LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET

    Ayo coba keberuntungan anda
    jutaan rupiah menunggu anda

    BalasHapus