Oleh : Nadhifa Husna
Apa Kulit Kopi itu ?
Apa Kulit Kopi itu ?
Kulit
buah kopi merupakan limbah dari pengolahan buah kopi untuk mendapatkan biji
kopi yang selanjutnya digiling menjadi bubuk kopi (AAK, 1988). Kandungan zat makanan kulit buah kopi
dipengaruhi oleh metode pengolahannya apakah secara basah atau kering seperti
terlihat pada tabel. Kandungan zat makanan kulit buah kopi berdasarkan metode
pengolahan. Pada metode pengolahan basah, buah kopi ditempatkan pada tanki
mesin pengupas lalu disiram dengan air, mesin pengupas L bekerja memisahkan
biji dari kulit buah. Sedangkan pengolahan kering lebih sederhana, biasanya
buah kopi dibiarkan mongering pada batangnya sebelum dipanen. Selanjutnya
langsung dipisahkan biji dan kulit buah kopi dengan menggunakan mesin.
AAK (1988) menyatakan bahwa kulit kopi
terdiri dari:
1. Lapisan bagian luar tipis yakni yang disebut
”Exocarp”; lapisan ini kalau
sudah masak berwarna
merah.
2.
Daging buah; daging buah ini mengandung serabut yang bila sudah masak
berlendir dan rasanya
manis, maka sering disukai binatang kera atau
musang. Daging buah ini
disebut ”Mesocarp”.
3.
Kulit tanduk atau kulit dalam; kulit tanduk ini merupakan lapisan tanduk
yang menjadi batas kulit
dan biji yang keadaannya agak keras. Kulit ini
disebut ”Endocarp”.
Limbah kulit
kopi menurut laporan Zaenudin dan Murtisari (1995) kandungan protein kasarnya 10,4%, kandungan ini hampir sama
dengan protein yang terdapat pada bekatul. Kandungaan energi metabolisnya 3.356
kkal/kg. Selanjutnya dilaporkan bahwa kulit kopi dapat dimanfaatkan sebagai
pakan ternak ayam. Pakan ayam pedaging dengan kandungan kulit kopi sebanyak 5%,
tidak berpengaruh negatif terhadap produktivitas ayam.
Apa Aspergillus niger itu ?
Aspergillus niger adalah
anggota dari genus Aspergillus yang
mencakup seperangkat jamur yang umumnya dianggap aseksual, meskipun bentuk
sempurna (bentuk yang bereproduksi secara seksual) telah ditemukan (Fadli, 2009).
Aspergillus niger umumnya ditemukan tumbuh sebagai saprofit pada daun mati, gandum yang
disimpan, tumpukan kompos, dan vegetasi yang membusuk lainnya. Spora tersebar
luas, dan sering dikaitkan dengan bahan organik dan tanah (Dewanto, 2012).
1.
Morfologi Aspergillus niger
Aspergillus niger memiliki bulu dasar
berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat
gelap sampai hitam. Kepala konidia berwarna hitam, bulat, cenderung memisah
menjadi bagian-bagian yang lebih longgar dengan bertambahnya umur. Konidiospora
memiliki dinding yang halus, hialin tetapi juga berwarna coklat (Fadli, 2009).
Gambar 1.
Aspergillus niger
2. Klasifikasi Aspergillus niger
Wikipedia (2012) menyatakan bahwa berdasarkan
klasifikasinya, jamur Aspergillus niger dapat dilihat sebagai berikut :
Domain : Eukaryota
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Subphylum : Pezizomycotina
Class : Eurotiomycetes
Order : Eurotiales
Family : Trichocomaceae
Genus : Aspergillus
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Subphylum : Pezizomycotina
Class : Eurotiomycetes
Order : Eurotiales
Family : Trichocomaceae
Genus : Aspergillus
Spesies :
A. niger
3. Habitat Aspergillus niger
Aspergillus niger kosmopolit didaerah tropis dan subtropics, dan mudah diisolasi dari tanah,
udara,air, rempah-rempah, kapas, buah-buahan, gandum, beras, jagung, tebu,
ketimun, kopi, teh, coklat serta serasah dedaunan (Fadli, 2009). Aspergillus niger dapat tumbuh pada suhu 35ºC-37ºC (optimum), 6ºC-8ºC (minimum), 45ºC-47ºC
(maksimum) dan memerlukan oksigen yang cukup (aerobik) (Wikipedia, 2012).
4. Peran Aspergillus niger
Aspergillus niger penting pada produksi asam sitrat yang banyak digunakan pada berbagai
makanan dan minuman ataupun sebagai pengawet dan peningkat citarasa (Fadli, 2009). Aspergillus niger juga menyumbang lebih dari 99% produksi asam
sitrat dunia dan ini jumlah total lebih dari 4,5 juta ton per tahun (Anonim, 2012).
Dijelaskan lebih lanjut bahwa asam sitrat harus
dimurnikan dari substrat fermentasi sehingga keterlibatan jamur tidak lagi
nampak. Aspergillus niger juga dapat
mengkontaminasi makanan misalnya pada roti tawar, pada jagung yang disimpan dan sebagainya.
5. Ciri-ciri Aspergillus niger
Ciri-ciri
umum dari Aspergillus niger antara lain:
a. Warna konidia hitam kelam atau
hitam kecoklatan dan berbentuk bulat.
b. Bersifat
termofilik, tidak terganggu pertumbuhannya karena adanya peningkatan suhu.
c.
Dapat hidup dalam kelembaban nisbi 80.
d. Dapat
menguraikan benzoat dengan hidroksilasi menggunakan enzim benzoat-4
hidroksilase menjadi 4-hidroksibenzoat.
e. Memiliki
enzim 4-hidroksibenzoat hidroksilase yang dapat menghidrolisa 4-hidroksibenzoat
menjadi 3,4-dihudroksi benzoat.
f.
Natrium & formalin dapat menghambat pertumbuhan Aspergilus niger.
g.
Dapat hidup dalam spons (spons Hyrtios Proteus)
h. Dapat
merusak bahan pangan yang dikeringkan atau bahan makanan yang memiliki kadar
garam tinggi.
i. Dapat mengakumulasi asam sitrat.
Apa manfaat Fermentasi Kulit kopi dengan Aspergillus niger itu ?
Menurut Whesthoff dan Frazier (l983), dengan fermentasi yang
menggunakan Aspergillus niger, terjadi
proses biokonversi senyawa-senyawa organik dan anorganik
menjadi protein sel sehingga kandungan protein substrat terfermentasi
meningkat. Demikian pula enzim-enzim pengurai/pemecah serat seperti selulase
dan lain-lainnya yang
diproduksi selama proses fermentasi berperan dalam menurunkan
kandungan serat substrat tersebut (Purwadaria et. al., 1997;1994) . Penggunaan utama dari Aspergillus niger adalah untuk produksi
enzim dan asam organik dengan cara fermentasi (Dewanto, 2012).
Aspergillus niger memiliki beberapa kegunaan sebagai
organisme itu sendiri, selain produk fermentasi. Misalnya, karena kemudahan
visualisasi dan resistensi terhadap agen antijamur beberapa, Aspergillus niger digunakan untuk menguji
kemanjuran pengobatan pengawet (Jong dan Gantt, 1987). Selain itu, Aspergillus niger telah terbukti sangat
peka terhadap defisiensi mikronutrien mendorong penggunaan strain A. niger
untuk pengujian tanah (Raper dan Fennell, 1965). Ada juga minat menggunakan
jamur ini untuk reaksi enzimatik performcertain yang sangat sulit untuk dicapai
dengan ketat cara kimia, seperti penambahan khusus untuk steroid dan cincin
kompleks lainnya (Jong dan Gantt, 1987dalam
: Dewanto, 2012).
Bagaimana pemberian Kulit
Kopi untuk Pakan Ternak itu ?
Kulit buah kopi
fermentasi menunjukan perbedaan yang nyata dimana konsumsi 0% sangat berbeda
dengan konsumsi 5% dan bila diberikan dalam jumlah level yang lebih tinggi maka
konsumsi semakin rendah, namun sampai pemberian 15% konsumsi tanpa kulit kopi
fermentasi (0%) masih lebih rendah dan pada pertambahan berat badan dan
konversi ayam buras yang diberi pakan kulit kopi fermentasi menunjukan bahwa
pada pemberian 15% sangat berbeda nyata dengan dengan pemberiaan sampai 10%
dimana pemberian 15% telah mengalami pertumbuhan yang lambat dan nilai konversinya
tinggi, akan tetapi angka pemberian pakan kulit kopi fermentasi sampai 10 %
tersebut masih dibawah pemberian pakan tanpa kulit buah kopi fermentasi, serta
nilai Income Over Feed Cost terbaik pada pemberian kulit buah kopi fermentasi
pada ayam buras adalah pada perlakuan 0% (T0) yaitu 13.265,00. (Turnip,
2012).
Apa saja kandungan nutrisi Fermentasi Kulit Kopi itu ?
Kandungan nutrisi fermentasi kulit kopi
dapat dilihat pada Tabel 1. sebagai berikut :
Tabel
1. Hasil Analisis Proksimat Limbah Kopi
No
|
Perlakuan
|
Komposisi (%)
|
||||
Protein kasar
|
Serat kasar
|
Lemak
|
Kalsium
|
Phosfor
|
||
1
|
Tanpa
fermentasi
|
6,67
|
21,40
|
1,04
|
0,21
|
0,03
|
2
|
Fermentai
dengan Aspergillus niger
|
12,43
|
11,05
|
1,05
|
0,34
|
0,07
|
3
|
Dedak
|
10,06
|
14,68
|
10,45
|
0,01
|
1,16
|
Data
:Analisis dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak-Ciawi, Bogor
(Anonim, 2012)
Bagaimana cara membuat Fermentasi Kulit Kopi dengan Aspergillus niger itu ?
Bahan
: Kulit kopi, Aspergillus niger, mineral, dan air hangat.
Alat : baskom untuk tempat
mencampur bahan, timbangan untuk menimbang bahan, tampah untuk menjemur
campuran bahan, kertas koran untuk menutup tampah.
Cara membuat :
1.
Menyiapkan alat dan bahan.
2.
Menimbang bahan sesuai dengan ukuran yang
telah ditentukan.
3.
Mencampurkan kulit kopi dan mineral dengan
air hangat sampai adonan bisa di genggam.
4.
Mengaduk sampai rata, dan setelah rata adonan di letakkan pada tampah.
.
5.
Mencampurkan Aspergillus niger setelah adonan hangat, suam-suam kuku.
5.
Meratakan adonan yang sudah tercampur.
6.
Menutup adonan dengan kertas koran.
7.
Pada hari ke-empat dibalik dan
diremas-remas, kemudian membiarkan sampai 7-8 hari.
8.
Setelah jadi dikeringkan dibawah sinar
matahari.
Apa tujuan Fermentasi Pakan dengan Aspergillus niger itu ?
Fermentasi pakan dengan Aspergillus niger bertujuan untuk meningkatkan protein terutama untuk
bahan – bahan kering yang rendah proteinnya. Hal ini sesuai dengan pendapat
Muryanto (2011) yang menyatakan bahwa fermentasi
dengan Aspergillus niger mampu meningkatkan nilai gizi limbah kopi, yang
ditunjukan dengan meningkatnya protein dan menurunkan kadar serat kasar.
Menurut Londra dan Andri
mengatakan bahwa hasil analisis proksimat menunjukkan, limbah kopi mengandung
6,67% protein kasar, dengan serat kasar 21,40%. Kandungan gizi limbah kopi
meningkat setelah dilakukan fermentasi selama 5 hari, terjadi peningkatan kadar
protein (CP) menjadi 12,43 % meningkat sebanyak 5,76 % dibandingkan dengan
limbah tanpa fermentasi. Sedangkan terjadi penurunan serat kasar (CF) sebanyak
menjadi 11,05 %, sedangkan lemak, kalsium dan phospor hampir sama.
Reference :
Anonim. 2012. Bahaya Jamur Aspergillis. http://sumberdaya.web.id/2012/bahaya-jamur-aspergillus/.
Diakses 18 Februari 2013.
Anonim. 2012. Limbah Kopi Pakan Kambing Ettawa.
http://peternakan-deeansosekundip.blogspot.com/2012/11/limbah-kopi-pakan-kambing-etawa.html
. Diakses 20 Februari 2012.
Dewanto, Anjar Gigih .2012. Aspergillus niger. http://teknoganik.blogspot.com/2012/04/aspergillus-niger.html. Diakses 14 Februari 2013.
Fadli. 2009. Aspergillus niger van Tieghem. http://linkfadliblog.blogspot.com/2009/04/aspergillus-niger.html. Diakses 14 Februari
2013.
Muryanto, u. Nuschati, d. Pramono dan t. Prasetyo. Potensi
Limbah Kulit Kopi sebagai Pakan Ayam. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, Ungaran. Dalam :
Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Dalam Mendukung Usahaternak
Unggas Berdayasaing
Purwadaria,
T., T. Haryati, J.
Dharma,
I.P. Kompiang,
dan A.P . Sinurat.
1994 . Pengembangan pembuatan inokulum Aspergillus
niger untuk fermentasi cassapro . Proc. Seminar Nasional Sains dan Teknologi Peternakan,
Balimak, Bogor.
Turnip, Jasinton. Pemanfaatan Kulit Buah
Kopi Yang Difermentasi Dengan Aspergillus Niger Terhadap Performans Ayam Buras
Umur 4 - 12 Minggu. http://jturnip.blogspot.com/2012/04/pemanfaatan-kulit-buah-kopi-yang.html. Diakses 18 Februari
2012.
Sumber gambar : Dokumentasi pribadi (2013)
Special thanks to : Bpk. Dr. Ir.
Hadi Haryanto, M.P.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar