Oleh : Nadhifa Husna
Apa Sekam itu ?
Sekam
adalah bagian dari bulir padi-padian (serealia)
berupa lembaran yang kering, bersisik, dan tidak dapat dimakan, yang melindungi
bagian dalam (endospermium
dan embrio) (http://id.wikipedia.org, 2012). Sekam padi (kulit gabah) merupakan hasil penggilingan atau
penumpukan gabah (Anonima, 2012).
Sekam padi
merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis, terdiri dari belahan lemma dan palea yang saling bertautan,
umumnya ditemukan di areal penggilingan padi. Dari proses penggilingan padi, biasanya diperoleh
sekam 20 –30%, dedak 8 – 12 %, dan beras giling 50 – 63,5% dari bobot awal
gabah (Sipahutar, 2012). Sekitar
20 % dari berat padi adalah sekam padi, dan bervariasi dari 13 sampai 29 % dari
komposisi sekam adalah abu sekam yang selalu dihasilkan setiap kali sekam
dibakar (Hara, 1996; Krishnarao et al., 2000 dalam : Anonima,
2012).
Sekam tersusun dari jaringan serat-serat
selulosa yang mengandung banyak silika dalam bentuk serabut-serabut yang sangat
keras. Pada keadaan normal, sekam berperan penting melindungi biji beras dari
kerusakan yang disebabkan oleh serangan jamur, dapat mencegah reaksi ketengikan
karena dapat melindungi lapisan tipis yang kaya minyak terhadap kerusakan
mekanis selama pemanenan, penggilingan dan pengangkutan. (Haryadi, 2006 dalam: Anonimb, 2012).
Dalam pertanian,
sekam dapat dipakai sebagai campuran pakan, alas kandang, dicampur di tanah
sebagai pupuk, dibakar, atau arangnya dijadikan media tanam (http://id.wikipedia.org, 2012).
Apa saja komposisi Sekam Padi itu ?
Sekam memiliki kerapatan jenis bulk
density 125 kg/m3, dengan nilai
kalori
1 kg sekam padi sebesar 3300 k.kalori dan ditinjau dari komposisi kimiawi, sekam mengandung karbon
(zat arang) 1,33%, hydrogen 1,54%, oksigen 33,645, dan Silika (SiO2)
16,98%, artinya sekam dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri
kimia dan sebagai sumber energi panas untuk keperluan manusia (Sipahutar, 2012).
Menurut P. Suharno (1979) dalam: Winarno F.G. et al., 1985 dalam : Darmatasiah, 2012), komposisi sekam sebagai
berikut, Kadar Air 9,020 %, Protein Kasar 3,027 %,
Lemak 1,180 %, Serat Kasar 35,680 %, Abu 17,710 %,
Karbohidrat kasar 33,710 %.
Ditinjau dari komposisi
kimiawinya, sekam mengandung beberapa unsur penting sebagai yang tercantum pada
Tabel 1. sebagai berikut:
Tabel 1. Komposisi Kimia Sekam Padi (% berat)
Komponen
|
% Berat
|
Kadar air
|
32,40 – 11,35
|
Protein kasar
|
1,70 – 7,26
|
Lemak
|
0,38 – 2,98
|
Ekstrak nitrogen bebas
|
24,70 – 38,79
|
Serat
|
31,37 – 49,92
|
Abu
|
13,16 – 29,04
|
Pentosa
|
16,94 – 21,95
|
Sellulosa
|
34,34 – 43,80
|
Lignin
|
21,40 – 46,97
|
Sumber : Ismunadji, 1988 dalam : Anonimb, 2012
Apa Arang
Sekam itu ?
Arang adalah residu
hitam berisi karbon
tidak murni yang dihasilkan dengan menghilangkan kandungan air dan komponen volatil
dari hewan
atau tumbuhan (http://id.wikipedia.org,
2013). Arang sekam adalah sekam padi yang telah melalui
proses pembakaran tidak sempurna sehingga tidak sampai menjadi abu (Darmatasiah, 2012).
Arang sekam merupakan salah satu alat
untuk membuat media tanam. Sekam terbuat dari pembakaran kulit padi, di buat
menjadi arang sekam sebagai salah satu
media tanam sistem hidroponik
(BPPP Lembang, 2012).
Arang yang hitam, ringan, mudah hancur,
dan meyerupai batu bara
ini terdiri dari 85% sampai 98% karbon, sisanya adalah abu
atau benda kimia lainnya
(http://id.wikipedia.org, 2013).
Ada berapa cara pembuatan Arang Sekam itu ?
Maspary (2011) menyatakan bahwa ada beberapa cara pembuatan arang sekam,
yaitu :
a). Pembuatan arang sekam dengan cara
disangrai
Pada prinsipnya pembuatan arang sekam dengan cara ini adalah
dengan cara disangrai. Peralatan yang diperlukan adalah tungku dan seng.
Caranya, sekam padi diletakkan di atas seng yang telah ditempatkan di atas
tungku. Selanjutnya sekam disangrai sambil diaduk. Dengan cara ini akan
diperoleh arang sekam sebanyak 40-50 kg dari 100 kg sekam segar.
b). Pembuatan arang sekam dengan cara
dibakar dalam tong perlahan-lahan
Caranya, masukkan sekam ke dalam tong sampai tinggi sekitar
20 cm. Tuang oli ke dalam tong dan bakar. Jika asap dari pembakaran berkurang
maka sekam ditambah sedikit demi sedikit hingga tong penuh. Kemudian tong
ditutup karung basah dan di atasnya diberi tutup hingga rapat. Biarkan sekam
menjadi dingin. Setelah itu pisahkan arang sekam dengan abunya melalui
penyaringan. Jumlah arang sekam yang diperoleh juga sekitar 40-50 kg dari 100
kg sekam segar. Cara ini kurang efisien karena memerluan waktu yang lebih lama
dibandingkan cara disangrai.
c). Pembuatan arang sekam dengan cara
dibakar bersamaan dalam drum.
Letakkan pralon atau bambu ditengah drum. Tuangkan sekam
disekeliing bambu tadi sambil dipadatkan hingga drum terisi penuh dengan sekam.
Cabut bambu/ pralon tani. Buatlah sumber api dilubang tadi menggunakan kayu
bakar atau yang lain. Biarkan asap mengepul hingga sekam menjadi arang semua.
Apa manfaat Arang Sekam itu ?
Arang
sekam padi biasa digunakan sebagai pupuk dan bahan baku briket arang (http://id.wikipedia.org, 2013). Dijelaskan lebih lanjut bahwa selain
digunakan untuk arang, sekam padi juga sering dijadikan bekatul untuk pekan
ternak. Arang sekam juga bisa digunakan sebagai campuran pupuk dan media tanam
di persemaian. Hal ini karena sekam padi memiliki kemampuan untuk menyerap dan
menyimpan air sebagai cadangan makanan.
Pada lahan pertanian arang sekam
sangat baik untuk membantu menyuburkan tanah (Maspary, 2011). Dijelaskan lebih lanjut arang
sekam bisa berfungsi sebagai penyimpan sementara unsur hara dalam tanah sehingga
tidak mudah tercuci oleh air, dan
sangat mudah dilepaskan ketika dibutuhkan atau diambil oleh akar tanaman. Bisa
dikatakan arang sekam berfungsi seperti zeolit.
Arang sekam memiliki peranan
penting sebagai media tanam pengganti tanah. Arang sekam bersifat porous,
ringan, tidak kotor dan cukup dapat menahan air (Maspary, 2011). Dijelaskan lebih lanjut bahwa penggunaan
arang sekam cukup meluas dalam budidaya tanaman hias maaupun sayuran (terutama
budidaya secara hidroponik). BBPP Lembang (2012) menyatakan bahwa keunggulan
media arang sekam adalah bisa digunakan beberapa kali untuk digunakan. Selain
tidak kotor arang sekam dapat menyimpan air cukup lama dibandingkan tanah
biasa, mudah dalam pembuatan serta mudah dalam penyerapan dalam melakukan penyiraman.
Penggunaan arang sekam cukup efisien dibandingkan dengan menggunakan media lain.
Bagaimana cara membuat Arang Sekam itu ?
Bahan :
sekam sebanyak 50 kg dan air secukupnya.
sekam sebanyak 50 kg dan air secukupnya.
Alat :
tong pembakaran untuk membakar sekam menjadi arang,
kayu kecil-kecil untuk bahan pembakaran arang sekam dan
korek api untuk menyalakan api di dalam tong pembakaran.
tong pembakaran untuk membakar sekam menjadi arang,
kayu kecil-kecil untuk bahan pembakaran arang sekam dan
korek api untuk menyalakan api di dalam tong pembakaran.
1. Menyiapakan
alat dan bahan yang akan digunakan.
4. Menutup sekeliling tong dengan arang kering
5. Memberi arang basah lagi pada bagian atas tong pembakaran agar asap bisa naik dan arang tidak menjadi abu.
5. Memberi arang basah lagi pada bagian atas tong pembakaran agar asap bisa naik dan arang tidak menjadi abu.
7. Setiap 1 jam
dilihat kondisinya, jika diperlukan tambahkan sekam yang basah lagi.
8. Pembakaran
sekam sudah cukup,
kemudian disiram dengan air sampai
bara sekam mati. Arang sekam dimasukkan kedalam sak bekas wadah sekam,
biasanya 3 sak
sekam menjadi + 2 sak
arang sekam.
Mengapa dalam pembuatan Arang Sekam perlu disiran air ?
Dalam pembuatan arang sekam ini
setiap 1 jam sekali dilihat bagaimana kondisinya. Apabila sekam terlalu kering maka ditumpuk
dengan sekam yang sudah dibasahi air.
Hal ini sesuai dengan pendapat Darmatasiah (2012), yang menyatakan bahwa
apabila menggunakan cerobong besi sekam harus terus dijaga agar tidak menjadi
abu dan harus mengganti sekam yang telah menjadi arang dengan sekam baru.
Sekam harus disiram dengan air, agar arang tak menjadi abu.
Kapan waktu yang tepat dalam pembuatan Arang Sekam itu ?
Proses pengarangan sebaiknya dilakukan pada jam 5 sore untuk
menghindari gangguan ternak. Karena proses pengarangan membutuhkan waktu
kurang lebih 12 jam, sehingga keesokkan harinya sekam telah menjadi arang. Jadi
tidak perlu ditunggu atau diaduk berkali-kali. Sekam hanya perlu diaduk sekali
untuk meratakan sekam agar terbakar semua. Sehingga tidak membutuhkan banyak
tenaga. Apabila pada saat pembakaran sekam terjadi hujan sekam tidak akan mati,
sekam yang berada di bagian dalam akan terus terbakar, karena sekam yang berada
dibagian luar mampu menahan air hujan untuk tidak masuk ke bagian dalam
sekam. Jadi tidak dibutuhkan atap untuk membakar sekam tersebut (Darmatasiah,
2012).
Sekam
yang sudah menjadi arang disiram dengan air sampai benar-benar telah mati,
karena jika tidak arang yang berwarna hitam akan menjadi abu yang berwarna
putih.
Anonima.
2012. Sekam Padi (Kulit Gabah).
http://www.artikelbagus.com/2012/01/sekam-padi-kulit-gabah.html. Diakses tanggal 3 April 2013.
Anonimb. 2012. Komposisi Sekam Padi dan Abu
Sekam Padi. http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22546-5.%20BAB%20II.pdf. Diakses tanggal 3 April 2013.
BBPP Lembang.
2012. Teknik Pembuatan Arang Sekam.
Balai Besar Pelatihan Pertanian.http:/www.bbpp-lembang.info/index.php/en/arsip/artikel/artikel-pertanian/590-teknik-pembuatan-arang-sekam
Darmatasiah. Cara Mudah dan Murah Membuat Briket Arang
Sekam : Sumber Energi Alternatif dalam Rumah Tangga Petani. http://epetani.deptan.go.id/blog/cara-mudah-dan-murah-membuat-briket-arang-sekam-7062. Diakses tanggal 3 April 2013.
http://id.wikipedia.org, 2012. Sekam. http://id.wikipedia.org/wiki/Sekam. Diakses tanggal 3 April 2013.
http://id.wikipedia.org. 2013. Arang. http://id.wikipedia.org/wiki/Arang. Diakses tanggal 3 April 2013.
Maspary.
2011. Fungsi dan Cara Membuat
Arang Sekam. http://www.gerbangpertanian.com/2011/03/fungsi-dan-cara-membuat-arang-sekam.html. Diakses tanggal 5 April 2013.
Sipahutar, Dorlan,
2012. Teknologi Briket Sekam Padi. Balai
Pengkajian Teknologi Riau, Riau.
Diakses tanggal 3 April 2013.
Sumber gambar : Dokumentasi pribadi (2013)
Special thanks to : Bpk. Sucipto, S.Pt, M.Si
Saya datang lagi mbk, hhe. Kebetulan saya daftar honorer PPL di Papua. Blog sampean sangat membantu.
BalasHapusbanyaknya artikel yang ada disini memiliki kualitas content yang bermanfat bagi saya, tak heran bila blog pertanian ini ramai pengunjung? salam sukses
BalasHapusTerima Kasih, Faedah Jaya...
HapusBerkat doa pengunjung semua... Semoga blog ini bermanfaat...
Salam sukses juga . . . Keep Spirit ...
Alhamdulillah ... Saya ikut senang, mas Ikhwal . . .
BalasHapusSemoga blog ini bermanfaat...
Tetap semangat menjadi PPL, Semoga pengabdian kita di daerah menjadi amal jariyah yang tidak terputus pahalanya... Amien... Sukses selalu y . . .
kenapa arang sekam hanya bisa digunakan 2 kali?
BalasHapusTerima kasih, Ibu Febri Nuref...
BalasHapusArang sekam hanya bisa digunakan 2 kali karena sifat arang sekam cenderung mudah lapuk, sehingga kandungan hara menjadi tidak konstan.
Hal tersebut memang kelemahan dari arang sekam.
Sebagai tambahan informasi arang sekam juga memiliki banyak kelebihan diantaranya : bisa berfungsi sebagai penyimpan sementara unsur hara dalam tanah, sehingga tidak mudah tercuci oleh air dan akan sangat mudah dilepaskan ketika dibutuhkan atau diambil akar tanaman. Selain itu harganya relatif murah, bahan mudah didapat, ringan, sudah steril dan mempunyai porositas yang baik.
Demikian semoga bermanfaat.
Reference :
Almonika, Desi. 2012. Arang Sekam sebagai Media Tanaman Hidroponik. Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh. https://id.scribd.com/doc/95269946/Arang-Sekam-Sebagai-Media-Tanaman-Hidroponik