Senin, 02 September 2013

Cara Membuat Arang Sekam

Oleh : Nadhifa Husna

Apa  Sekam itu ?
Sekam adalah bagian dari bulir padi-padian (serealia) berupa lembaran yang kering, bersisik, dan tidak dapat dimakan, yang melindungi bagian dalam (endospermium dan embrio) (http://id.wikipedia.org, 2012). Sekam padi (kulit gabah) merupakan hasil penggilingan atau penumpukan gabah (Anonima, 2012).
Sekam padi merupakan lapisan keras yang meliputi kariopsis, terdiri dari belahan lemma dan palea yang saling bertautan, umumnya ditemukan di areal penggilingan padi. Dari proses penggilingan padi, biasanya diperoleh sekam 20 –30%, dedak 8 – 12 %, dan beras giling 50 – 63,5% dari bobot awal gabah (Sipahutar, 2012).  Sekitar 20 % dari berat padi adalah sekam padi, dan bervariasi dari 13 sampai 29 % dari komposisi sekam adalah abu sekam yang selalu dihasilkan setiap kali sekam dibakar (Hara, 1996; Krishnarao et al., 2000 dalam : Anonima, 2012).

  Sekam tersusun dari jaringan serat-serat selulosa yang mengandung banyak silika dalam bentuk serabut-serabut yang sangat keras. Pada keadaan normal, sekam berperan penting melindungi biji beras dari kerusakan yang disebabkan oleh serangan jamur, dapat mencegah reaksi ketengikan karena dapat melindungi lapisan tipis yang kaya minyak terhadap kerusakan mekanis selama pemanenan, penggilingan dan pengangkutan. (Haryadi, 2006 dalam: Anonimb, 2012).
Dalam pertanian, sekam dapat dipakai sebagai campuran pakan, alas kandang, dicampur di tanah sebagai pupuk, dibakar, atau arangnya dijadikan media tanam (http://id.wikipedia.org, 2012).
Apa saja komposisi Sekam Padi itu ?
Sekam memiliki kerapatan jenis bulk density 125 kg/m3, dengan nilai kalori 1 kg sekam padi sebesar 3300 k.kalori dan ditinjau dari komposisi kimiawi, sekam mengandung karbon (zat arang) 1,33%, hydrogen 1,54%, oksigen 33,645, dan Silika (SiO2) 16,98%, artinya sekam dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kimia dan sebagai sumber energi panas untuk keperluan manusia (Sipahutar, 2012).
Menurut P. Suharno (1979) dalam: Winarno F.G. et al., 1985 dalam : Darmatasiah, 2012), komposisi sekam sebagai berikut,  Kadar Air   9,020 %, Protein Kasar  3,027 %,  Lemak 1,180 %, Serat Kasar  35,680 %,  Abu 17,710 %,  Karbohidrat kasar 33,710 %.
Ditinjau dari komposisi kimiawinya, sekam mengandung beberapa unsur penting sebagai yang tercantum pada Tabel 1. sebagai berikut:
Tabel 1. Komposisi Kimia Sekam Padi (% berat)
Komponen
% Berat
Kadar air
32,40 – 11,35
Protein kasar
1,70 – 7,26
Lemak
0,38 – 2,98
Ekstrak nitrogen bebas
24,70 – 38,79
Serat
31,37 – 49,92
Abu
13,16 – 29,04
Pentosa
16,94 – 21,95
Sellulosa
34,34 – 43,80
Lignin
21,40 – 46,97
Sumber :  Ismunadji, 1988 dalam :  Anonimb, 2012

Apa Arang Sekam itu ?
Arang adalah residu hitam berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan menghilangkan kandungan air dan komponen volatil dari hewan atau tumbuhan (http://id.wikipedia.org, 2013). Arang sekam adalah sekam padi yang telah melalui proses pembakaran tidak sempurna sehingga tidak sampai menjadi abu (Darmatasiah, 2012).
Arang sekam merupakan salah satu alat untuk membuat media tanam. Sekam terbuat dari pembakaran kulit padi, di buat menjadi arang sekam sebagai salah satu  media tanam sistem hidroponik (BPPP Lembang, 2012).
Arang yang hitam, ringan, mudah hancur, dan meyerupai batu bara ini terdiri dari 85% sampai 98% karbon, sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya (http://id.wikipedia.org, 2013).

Ada berapa cara pembuatan Arang Sekam itu ?
Maspary (2011) menyatakan bahwa ada beberapa cara pembuatan arang sekam, yaitu :
a). Pembuatan arang sekam dengan cara disangrai
Pada prinsipnya pembuatan arang sekam dengan cara ini adalah dengan cara disangrai. Peralatan yang diperlukan adalah tungku dan seng. Caranya, sekam padi diletakkan di atas seng yang telah ditempatkan di atas tungku. Selanjutnya sekam disangrai sambil diaduk. Dengan cara ini akan diperoleh arang sekam sebanyak 40-50 kg dari 100 kg sekam segar.
b). Pembuatan arang sekam dengan cara dibakar dalam tong perlahan-lahan
Caranya, masukkan sekam ke dalam tong sampai tinggi sekitar 20 cm. Tuang oli ke dalam tong dan bakar. Jika asap dari pembakaran berkurang maka sekam ditambah sedikit demi sedikit hingga tong penuh. Kemudian tong ditutup karung basah dan di atasnya diberi tutup hingga rapat. Biarkan sekam menjadi dingin. Setelah itu pisahkan arang sekam dengan abunya melalui penyaringan. Jumlah arang sekam yang diperoleh juga sekitar 40-50 kg dari 100 kg sekam segar. Cara ini kurang efisien karena memerluan waktu yang lebih lama dibandingkan cara disangrai.
c). Pembuatan arang sekam dengan cara dibakar bersamaan dalam drum.
Letakkan pralon atau bambu ditengah drum. Tuangkan sekam disekeliing bambu tadi sambil dipadatkan hingga drum terisi penuh dengan sekam. Cabut bambu/ pralon tani. Buatlah sumber api dilubang tadi menggunakan kayu bakar atau yang lain. Biarkan asap mengepul hingga sekam menjadi arang semua.

Apa manfaat Arang Sekam itu ?
Arang sekam padi biasa digunakan sebagai pupuk dan bahan baku briket arang (http://id.wikipedia.org, 2013). Dijelaskan lebih lanjut bahwa selain digunakan untuk arang, sekam padi juga sering dijadikan bekatul untuk pekan ternak. Arang sekam juga bisa digunakan sebagai campuran pupuk dan media tanam di persemaian. Hal ini karena sekam padi memiliki kemampuan untuk menyerap dan menyimpan air sebagai cadangan makanan.
Pada lahan pertanian arang sekam sangat baik untuk membantu menyuburkan tanah  (Maspary, 2011).  Dijelaskan lebih lanjut arang sekam bisa berfungsi sebagai penyimpan sementara unsur hara dalam tanah sehingga tidak mudah tercuci oleh air, dan sangat mudah dilepaskan ketika dibutuhkan atau diambil oleh akar tanaman. Bisa dikatakan arang sekam berfungsi seperti zeolit.
Arang sekam memiliki peranan penting sebagai media tanam pengganti tanah. Arang sekam bersifat porous, ringan, tidak kotor dan cukup dapat menahan air (Maspary, 2011). Dijelaskan lebih lanjut bahwa penggunaan arang sekam cukup meluas dalam budidaya tanaman hias maaupun sayuran (terutama budidaya secara hidroponik). BBPP Lembang (2012) menyatakan bahwa keunggulan media arang sekam adalah bisa digunakan beberapa kali untuk digunakan. Selain tidak kotor arang sekam dapat menyimpan air cukup lama dibandingkan tanah biasa, mudah dalam pembuatan serta mudah dalam penyerapan dalam melakukan penyiraman. Penggunaan arang sekam cukup efisien dibandingkan dengan menggunakan media lain.

Bagaimana cara membuat Arang Sekam itu ?

 Bahan : 
sekam sebanyak 50 kg dan air secukupnya.
Alat : 
tong pembakaran untuk membakar sekam menjadi arang, 
kayu kecil-kecil untuk bahan pembakaran arang sekam dan 
korek api untuk menyalakan api di dalam tong pembakaran.
 Cara membuat : 
      1.      Menyiapakan alat dan bahan yang akan digunakan. 

      2.      Menyalakan kayu dalam tong pembakaran. 
     3.      Menutup atas tong pembakaran dengan sekam basah. 
   4.      Menutup sekeliling tong dengan arang kering

   5.   Memberi arang basah lagi pada bagian atas tong pembakaran agar asap bisa naik dan arang tidak menjadi abu. 
   6.      Menumpuk arang sampai mengelilingi tong pembakaran. 
   7.      Setiap 1 jam dilihat kondisinya, jika diperlukan tambahkan sekam yang basah lagi. 
         8.      Pembakaran sekam sudah cukup, kemudian disiram dengan air sampai bara sekam mati. Arang sekam dimasukkan kedalam sak bekas wadah sekam, biasanya 3 sak sekam menjadi + 2 sak arang sekam.


Mengapa dalam pembuatan Arang Sekam perlu disiran air ?

            Dalam pembuatan arang sekam ini setiap 1 jam sekali dilihat bagaimana kondisinya.  Apabila sekam terlalu kering maka ditumpuk dengan sekam yang sudah dibasahi air.  Hal ini sesuai dengan pendapat Darmatasiah (2012), yang menyatakan bahwa apabila menggunakan cerobong besi sekam harus terus dijaga agar tidak menjadi abu dan harus mengganti sekam yang telah menjadi arang dengan sekam baru.  Sekam harus disiram dengan air, agar arang tak menjadi abu. 
           
Kapan waktu yang tepat dalam pembuatan Arang Sekam itu ?

Proses pengarangan sebaiknya dilakukan pada jam 5 sore untuk menghindari gangguan ternak.  Karena proses pengarangan membutuhkan waktu kurang lebih 12 jam, sehingga keesokkan harinya sekam telah menjadi arang. Jadi tidak perlu ditunggu atau diaduk berkali-kali. Sekam hanya perlu diaduk sekali untuk meratakan sekam agar terbakar semua. Sehingga tidak membutuhkan banyak tenaga. Apabila pada saat pembakaran sekam terjadi hujan sekam tidak akan mati, sekam yang berada di bagian dalam akan terus terbakar, karena sekam yang berada dibagian luar mampu menahan air hujan untuk tidak masuk ke bagian dalam sekam.  Jadi tidak dibutuhkan atap untuk membakar sekam tersebut (Darmatasiah, 2012).
Sekam yang sudah menjadi arang disiram dengan air sampai benar-benar telah mati, karena jika tidak arang yang berwarna hitam akan menjadi abu yang berwarna putih.  

Reference :


Anonima.  2012.  Sekam Padi (Kulit Gabah).

Anonimb. 2012. Komposisi Sekam Padi dan Abu Sekam Padi.   http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Undergraduate-22546-5.%20BAB%20II.pdf. Diakses tanggal  3 April 2013.

BBPP Lembang.  2012. Teknik Pembuatan Arang Sekam.  Balai Besar Pelatihan Pertanian.http:/www.bbpp-lembang.info/index.php/en/arsip/artikel/artikel-pertanian/590-teknik-pembuatan-arang-sekam

Darmatasiah. Cara Mudah dan Murah Membuat Briket Arang Sekam : Sumber Energi Alternatif dalam Rumah Tangga Petani. http://epetani.deptan.go.id/blog/cara-mudah-dan-murah-membuat-briket-arang-sekam-7062.  Diakses tanggal  3 April 2013.

http://id.wikipedia.org, 2012.  Sekam.  http://id.wikipedia.org/wiki/Sekam.  Diakses tanggal  3 April 2013.

http://id.wikipedia.org. 2013.  Arang. http://id.wikipedia.org/wiki/Arang.  Diakses tanggal  3 April 2013.

Maspary.  2011.  Fungsi dan Cara Membuat Arang Sekam. http://www.gerbangpertanian.com/2011/03/fungsi-dan-cara-membuat-arang-sekam.html. Diakses tanggal  5 April 2013.

Sipahutar, Dorlan, 2012.  Teknologi Briket Sekam Padi. Balai Pengkajian Teknologi Riau, Riau.
Diakses tanggal 3 April 2013.
Sumber gambar : Dokumentasi pribadi (2013)

Special thanks to : Bpk. Sucipto, S.Pt, M.Si


6 komentar:

  1. Saya datang lagi mbk, hhe. Kebetulan saya daftar honorer PPL di Papua. Blog sampean sangat membantu.

    BalasHapus
  2. banyaknya artikel yang ada disini memiliki kualitas content yang bermanfat bagi saya, tak heran bila blog pertanian ini ramai pengunjung? salam sukses

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih, Faedah Jaya...
      Berkat doa pengunjung semua... Semoga blog ini bermanfaat...
      Salam sukses juga . . . Keep Spirit ...

      Hapus
  3. Alhamdulillah ... Saya ikut senang, mas Ikhwal . . .
    Semoga blog ini bermanfaat...
    Tetap semangat menjadi PPL, Semoga pengabdian kita di daerah menjadi amal jariyah yang tidak terputus pahalanya... Amien... Sukses selalu y . . .

    BalasHapus
  4. kenapa arang sekam hanya bisa digunakan 2 kali?

    BalasHapus
  5. Terima kasih, Ibu Febri Nuref...
    Arang sekam hanya bisa digunakan 2 kali karena sifat arang sekam cenderung mudah lapuk, sehingga kandungan hara menjadi tidak konstan.
    Hal tersebut memang kelemahan dari arang sekam.
    Sebagai tambahan informasi arang sekam juga memiliki banyak kelebihan diantaranya : bisa berfungsi sebagai penyimpan sementara unsur hara dalam tanah, sehingga tidak mudah tercuci oleh air dan akan sangat mudah dilepaskan ketika dibutuhkan atau diambil akar tanaman. Selain itu harganya relatif murah, bahan mudah didapat, ringan, sudah steril dan mempunyai porositas yang baik.
    Demikian semoga bermanfaat.
    Reference :
    Almonika, Desi. 2012. Arang Sekam sebagai Media Tanaman Hidroponik. Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh. https://id.scribd.com/doc/95269946/Arang-Sekam-Sebagai-Media-Tanaman-Hidroponik

    BalasHapus