Jejak Penyuluh
Komitmen kami mendamping petani sampai mandiri
Rabu, 05 April 2017
Rancanglah Kapalmu
Rancanglah kapalmu
karena sungguh samudera itu luas dan dalam
perbanyaklah bekal,
karena sungguh
perjalananmu sungguh melelahkan
kuatkan punggungmu,
karena sungguh
bebanmu berat melelahkan
ikhlaskan setiap amal,
karena sungguh
Sang Pengamat (Allah) selalu mengintai
Taken from : Al Hadist (HR. Imam Hakim)
Sumber gambar : http://ensiklopediaindonesia.com/kapal-pinisi-sang-penjelajah-laut-dari-suku-bugis/
Review : http://jalanpenyuluh.blogspot.co.id
Senin, 12 September 2016
Ukuran Adopsi
Oleh : Nadhifa Husna
Bagaimana Cara Mengukur Adopsi itu ?
Adopsi
inovasi dapat diukur dengan beragam tolok ukur (indikator) dan ukuran
tergantung pendekatan ilmu yang digunakan (Mardikanto, 2009). Kibler (1981) dalam Mardikanto (2009)
menyatakan bahwa jika menggunakan pendekatan ilmu pendidikan, adopsi inovasi
dapat dilihat dari terjadinya perilaku atau perubahan sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang dapat diamati secara langsung maupun tak langsung.
Mardikanto
(2009) menyatakan bahwa mengukur tingkat adopsi dapat digunakan tiga tolok
ukur, yaitu : 1) kecepatan atau selang waktu antara diterimanya informasi dan
penerapan yang dilakukan, 2) luas penerapan inovasi atau proporsi luas lahan yang
telah “di beri” inovasi baru, serta 3) mutu intensifikasi dengan membandingkan penerapan
dengan “rekomendasi” yang disampaikan penyuluhnya.
Tingkat
persepsi dan adopsi digolongkan menjadi tiga, yaitu 1) tinggi, 2) sedang dan 3)
rendah, penggolongan tersebut menggunakan rumus interval kelas (Dajan,1986
dalam Kushartanti dkk, 2006). Analisis tingkat persepsi dan adopsi menggunakan
penskalaan dengan metode Likert's
Summated Ratings. Berbagai pertanyaan dibuat dalam bentuk pernyataan positif
(jawaban yang diharapkan), pernyataan netral dan pernyataan negatif (jawaban
yang tidak diharapkan) (Azwar, 2002 dalam Kushartanti dkk, 2006). Dijelaskan
lebih lanjut bahwa untuk jawaban yang diharapkan diberi skor 3, jawaban netral
diberi skor 2 dan jawaban yang tidak diharapkan diberi skor 1.
Reference :
Kushartanti,
Ekaningtyas, Tota Suhendrata, Herwinarni Endah Mumpuni dan Cahyati Setiyani.
2006. Persepsi dan Adopsi Petani di Wilayah Desa Miskin Kabupaten Blora
terhadap Inovasi Teknologi Perbibitan Kambing. Temu Teknis Nasional Tenaga
Fungsional Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah,
Ungaran.
Mardikanto,
Totok. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta.
Kamis, 08 September 2016
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Adopsi
Oleh : Nadhifa Husna
Apa saja Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Adopsi ?
Kecepatan adopsi dipengaruhi oleh
banyak faktor, yaitu : 1) sifat-sifat atau karakteristik inovasi, 2) sifat-sifat
atau karakteristik calon pengguna, 3) pengambilan keputusan
adopsi, 4) saluran atau media yang digunakan, 5) kualifikasi penyuluh dan 6) ragam
sumber informasi (Mardikanto, 1993). Proses
pencapaian tahapan adopsi dapat berlangsung secara cepat ataupun lambat, tergantung
kepada proses perubahan perilaku yang diupayakan (Mardikanto, 2009).
Menurut Soewardi (1987) dalam
Turindra (2009), jika proses pencapaian tahap adopsi melalui
"pemaksaan" (coersion),
biasanya dapat berlangsung secara cepat, tetapi jika melalui
"bujukan" (persuasive) atau
"pendidikan" (learning),
proses adopsi tersebut dapat berlangsung lebih lambat. Dijelaskan lebih lanjut
bahwa ditinjau dari pemantapan perubahan perilaku yang terjadi, adopsi yang
berlangsung melalui proses bujukan dan atau pendidikan biasanya lebih sulit
berubah lagi, sedangkan adopsi yang terjadi melalui pemaksaan, biasanya lebih
cepat berubah kembali, segera setelah unsur atau kegiatan pemaksaan tersebut
tidak dilanjutkan lagi.
Soekartawi
(2005) dalam Prabayanti (2010) menyebutkan terdapat beberapa hal penting yang
juga mempengaruhi adopsi inovasi. Cepatnya proses adopsi inovasi juga sangat
tergantung dari faktor intern dari adopter itu sendiri, antara lain: a) umur,
b) pendidikan, c) keberanian mengambil resiko, d) pola hubungan, e) sikap
terhadap perubahan, f) motivasi berkarya, g) aspirasi, h) fatalisme, i) sistem
kepercayaan tertentu dan j) karakteristik psikologi.
Sehubungan dengan ragam golongan
masyarakat ditinjau dari kecepatannya mengadopsi inovasi, Lionberger (1960) dalam
Kurniadi (2010) mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan
seseorang untuk mengadopsi inovasi yang meliputi: a) luas usaha tani, semakin
luas biasanya semakin cepat mengadopsi, karena memiliki kemampuan ekonomi yang
lebih baik, b) tingkat pendapatan, seperti halnya tingkat luas usahatani,
petani dengan tingkat pendapatan semakin tinggi biasanya akan semakin cepat
mengadopsi inovasi, c) keberanian mengambil resiko, sebab, pada tahap awal biasanya
tidak selalu berhasil seperti yang diharapkan, karena itu individu yang
memiliki keberanian menghadapi resiko biasanya lebih inovatif, d) umur, semakin
tua (diatas 50 tahun), biasanya semakin lamban mengadopsi inovasi, dan
cenderung hanya melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sudah biasa diterapkan oleh
warga masyarakat setempat, e) tingkat partisipasinya dalam kelompok/organisasi
di luar lingkungannya sendiri. Warga masyarakat yang suka bergabung dengan
orang-orang di luar sistem sosialnya sendiri, umumnya lebih inovatif dibandingkan
mereka yang hanya melakukan kontak pribadi dengan warga masyarakat setempat, f)
aktivitas mencari informasi dan ide-ide baru. Golongan masyarakat yang
aktif mencari informasi dan ide-ide
baru, biasanya lebih inovatif dibanding orang-orang yang pasif apalagi yang
selalu skeptis (tidak percaya) terhadap sesuatu yang baru.
Reference :
Kurniadi,
Ayatullah. 2010. Sistem Adopsi Inovasi. Diakses 25 Desember 2012. http://aatmandai.blogspot.com/2010/10/sistem-adopsi-inovasi.html.
Mardikanto,
Totok. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta.
Mardikanto,
Totok. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta.
Prabayanti, Herning. 2010. Faktor-Faktor yang
mempengaruhi Adopsi Biopestisida oleh Petani Kecamatan Mojogedang Kabupaten
Karanganyar. Skripsi. Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian.
Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Turindra, Aziz. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan
Adopsi. Diakses 13 Juni 2013. http://turindraatp.blogspot.com/2009/11/faktor-faktor
-yang-mempengaruhi.html
Langganan:
Postingan (Atom)